Image may be NSFW. Clik here to view.Menjahit atau membuat sebuah pakaian yang sederhana dan memperbaiki pakaian yang lepas jahitannya atau robek sedikit adalah juga merupakan kegiatanku yang mungkin juga bisa disebut sebagai sebuah hobby.
Rok mini warna hijau dan rok mini diatas adalah bekas dari t shirt kaos yang sudah tidak kupakai lagi. T shirt yang berwarna hijau kemudian kupotong di bagian bawah ketiak persis dan kebetulan dibagian bawah ada bannya. Kemudian ke dalam ban itu ku masukkan elastik. Begitulah rok mini warna hijau itu pun langsung jadi.
Sedangkan rok mini yang bergaris-garis itu berasal dari t shirt kaos yang kupotong pada bagian tengah lengannya. Bagian yang terbuka bekas lengannya kemudian kututup dengan kujahit. Kemudian bagian atasnya kujahit dan kubuat ban, lalu kumasukkan elastik kedalamnya.
Garis patah panjang panjang berarti t shirt dipotong tengah lengannya. Sedangkan garis patah panjang pendek berarti t shirt dipotong di bagian bawah ketiak persis
Tapi untuk kebaya harimau, aku membuatnya dari bahan. Jadi bukan dari bekas pakaian.
Ternyata selain jengkel dengan busana batik yang menurutnya mirip dengan busana tradisional Indonesia, Maria Selena juga tomboi hingga kesulitan berjalan dengan high heels, karena tidak terbiasa pakai high heels. Lalu bagaimana jika suatu saat ia harus berbusana tradisional Jawa atau berbusana nasional kain kebaya, sedangkan biasanya pada saat yang bersamaan juga harus memakai sandal jinjit ?
Mungkin bagi dia ini akan menjadikan kesulitan dan kejengkelan yang menjadi satu. Pertama, kesulitan melangkah karena memakai sandal jinjit dan masih harus dihambat dengan kain wiron yang ketat. Kedua, mungkin kejengkelannya akan bertambah, karena pertama jengkel terhadap busana kain kebaya yang dipakainya dan kemudian ditambah dengan kejengkelan karena tidak biasa memakai high heels.
Mungkin ia harus belajar ngadi salira ngadi busana dengan busana kain kebaya seperti yang biasa diadakan pada kontes pemilihan duta wisata atau pemilihan putera puteri daerah khususnya daerah Jawa Tengah. Belajar berjalan dengan perlahan-lahan, lemah gemulai sambil memasang senyum hingga menimbulkan kesan anggun. Istilahnya berjalan dengan pantas seabagai seorang wanita Indonesia atau seorang yang menjunjung tinggi adat-adat keTimuran.
Ini adalah acara baru di Transtv yang isinya tentu saja tentang kompetisi memasak sesuai dengan nama acaranya. Ditayangkan mulai tanggal 17 Desember 2012 tiap hari Senin dan Selasa jam 18.00 sampai jam 19.00
Pembawa acaranya adalah Erwin Parengkuan dan Indy Barends. Sedangkan bertindak sebagai juri adalah Edwin Lau.
Tema besar acara ini adalah kompetisi memasak dengan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10 juta. Tiap episode menampilkan 2 regu, tiap regu terdiri dari 4 orang. Uniknya peserta akan memasak secara estafet. Uniknya lagi tiap anggota tidak boleh memberitahu akan memasak apa kepada anggota yang lain. Jadi tanpa komunikasi. Petunjuk yang ada hanya bahan utama yang ditentukan di awal acara dan anggota yang akan menggantikan anggota terdahulu yang sudah selesai waktunya hanya bisa melihat selama beberapa menit sebelum mulai memasak untuk menggantikan anggota yang terdahulu. Presentase penilaiannya adalah 50 % untuk rasa, 30 % untuk penampilan dan 20 % untuk kecepatan dan kebersihan.
Episode pertama menampilkan bahan utama ikan gurami. Tim pertama pada awalnya berencana membuat gurami bumbu kuning, tapi akhirnya menjadi gurami pesmol. Kalau ini mungkin sekedar beda nama, tapi artinya tetap sama. Tapi tim kedua yang pada awalnya berencana membuat gurami goreng sambel matah, di tengah jalan bisa berubah menjadi gurami goreng sambel kecap. Cuma untungnya akhirnya bisa kembali lagi menjadi gurami goreng sambel matah.
Soal pengolahan bahan utamanya yaitu ikan gurami, kedua tim sama-sama overcooknya hingga teksturnya sudah tidak kelihatan lagi dan terlalu kering. Demikian juga dengan seasoningnya. Maklum, pesertanya bukan chef atau juru masak.
Ini adalah cerita masa kecilku dulu sewaktu aku masih duduk di Sekolah Dasar. Waktu itu aku sering mendengar cerita dari teman-teman sekelasku tentang Santa Claus. Mereka bilang kalau mereka waktu itu disuruh orang tua mereka untuk meletakkan sepatu dan rumput beserta air putih dalam suatu tempat dan meletakkannya di bawah tempat tidur mereka pada tanggal 4 Desember malam hari sebelum tidur. Soalnya pada malam itu Santa Claus akan datang ke rumah mereka dan memberi mereka hadiah. Dan teman-temanku yang melakukan itupun mendapat hadiah mereka masing-masing. Hadiah itu rata-rata semacam alat tulis dan sekolah atau jam tangan.
Waktu pertama kali aku mendengar cerita itu, aku tidak langsung ikut mengerjakannya. Baru tahun berikutnya aku juga melakukan itu. Ketika itu aku masih percaya kalau yang memberi hadiah betul-betul Santa Claus. Maka akupun menyertakan selembar surat di tempat itu. Isinya permintaan akan barang-barang yang aku inginkan pada waktu itu yaitu beberapa cassette dari artist yang aku idolakan waktu itu. Tapi besok harinya ternyata aku tidak mendapat barang-barang yang aku inginkan melainkan mendapat hadiah berupa alat-alat tulis.
Ketika kita sudah dewasa, kita pun tahu kalau itu adalah hadiah dari orangtua kita. Dan sebagai orang Kristiani, kita tahu bahwa hadiah Natal yang paling indah dan bermakna bagi kita adalah bayi Yesus yang telah lahir bagi kita.
English
This is a story from my childhood when I was sitting in primary school. At that time, I often heard stories from my classmates about Santa Claus. They said that they were told by their parents to put shoes and lawn with water in one place and put it under their bed on December 4 at night before bed. Because on that night Santa Claus is coming to their house and give them gifts. And my friends who did that too got their reward. The prize was commonly stationery or watches.
When I first heard the story, I did not directly participate. But the next year I also did it. That time I still believed that the gifts really given by Santa Claus. So I included a letter in that place. It contained the demand for the goods that I wanted at that time that was some cassettes from the artists that I admired that time. But the next day, it turned out that I did not get the things I wanted but I got the gift of writing instrument.
As we’ve grown, we also know that it is a gift from our parents. And as Christians, we know that Christmas gift that is most beautiful and meaningful for us is the baby Jesus that was born for us.
Ibu adalah salah satu figur penting dari suatu keluarga yang lengkap. Walaupun ia tidak diakui sebagai kepala keluarga. Tapi ia adalah salah satu dari orang tua kita dan ia juga yang melahirkan kita ke dunia. Serta jangan lupa pula dengan pepatah yang mengatakan kalau dibelakang pria hebat selalu ada wanita hebat.
Namun dibalik keagungan seorang ibu, ia adalah tetap seorang wanita yang anggun. Khususnya untuk para wanita Indonesia. Para pahlawan wanita kita telah memberi contoh tersebut. RA Kartini, Dewi Sartika dan lainnya.
Khususnya untuk para wanita Jawa. Keagungan dan keanggunan itu akan lebih tampak lagi dengan pakaiannya yang berupa kain kebaya. Pakaian yang membuat seorang wanita terlihat anggun.
Terlebih dengan rambut yang tersanggul laksana mahkota yang harus dijagai dengan seksama dan hati-hati. Walaupun terasa berat di kepala, tapi layaknya seperti tugas berat nan mulia yang harus dijalani dengan tulus dan iklas.
Kemudian kebayanya yang pas dibadan akan membentuk siluet dari badan pemakainya. Keanggunan pun akan tampak di sini. Dada yang laksana dua gunung di sela sebuah lembah menampilkan panorama yang indah. Kemudian lekuk tubuh dari pinggang ke pinggul yang terlihat jelas. Laksana indahnya sebuah guitar klasik yang mewah dan mahal yang dapat melantunkan nada-nada yang merdu. Walaupun untuk semua itu si pemakai harus rela berkorban menghimpit tubuhnya dengan stagen dan korset yang membebat tubuh dengan ketatnya. Nafas pun bisa-bisa jadi agak sesak dibuatnya. Tapi demi sebuah penampilan yang anggun, pengorbanan yang cukup sepadan rela dilakukan.
Turun kebawah, kain panjang yang depannya di wiru dengan indah membebat dan menghimpit kaki dengan ketatnya. Kaki pun harus rela berjalan dengan pelan-pelan dan langkah-langkah yang kecil bahkan mungkin terhuyung-huyung demi suatu istilah berjalan dengan pantas layaknya wanita Indonesia yang anggun.
Terakhir, telapak kakipun harus rela dipakaikan sandal jinjit yang semakin mempersulit berjalan selain juga bisa mengakibatkan sakit pinggang.
Tapi itu adalah citra wanita Indonesia di jaman dahulu, di jaman sekarang para wanita Indonesia sudah mengganti pakaian kain kebayanya dengan pakaian modern yang lebih praktis berupa rok dan celana. Kecuali untuk kalangan-kalangan tertentu yang masih berdarah biru, adat itu masih terjaga.
Jadi bagaimana sekarang ? Mengikuti jaman dengan pakaiannya dengan mengatas namakan emansipasi wanita. Karena memang sekarang begitulah keadaannya, wanita sekarang juga ikut menjadi pekerja dan profesional serta bukan tidak mungkin juga menjadi tulang punggung keluarga seperti layaknya seorang pria.
Image may be NSFW. Clik here to view.
Atau ketat mempertahankan tradisi menguri-uri busana tradisional kita ? Seperti pemkot Surakarta yang mewajibkan seluruh pegawainya mengenakan busana Jawa pada hari tertentu.
Suatu hari ketika aku melihat search term untuk views kemarinnya, aku mendapati kalimat di atas. Pakai kebaya jadi nggak bisa pipis.
Tantu saja kalimat itu salah. Pakai kebaya tetap bisa pipis dengan bebas dan leluasa seperti biasa. Kecuali bawahannya pakai kain jarik wiron yang dipakai dengan sangat rapat dan singset hingga ke mata kaki terus masih diikat dengan tali dipinggang dan ditutup dengan stagen plus corset hingga tidak bisa dicincing atau dinaikkan keatas sampai ke pantat. Itu baru jadi masalah.
Solusi satu-satunya kain jarik memang harus dipaksakan untuk dicincing atau dinaikkan hingga ke pantat kalau memang mau pipis. Tapi akibatnya kain jarik nanti bisa jadi kurang rapi dan kurang singset lagi begitu diturunkan ketika habis pipis.
Tapi sebetulnya hal ini seperti pisau yang bermata dua. Pakai kain kebaya jadi tidak bisa pipis. Di satu sisi hal ini akan menyiksa si pemakainya, tapi di sisi lain justru disinilah tantangan dan sekaligus kenikmatannya. Terutama untuk para pelintas busana. Ini adalah sengsara yang membawa nikmat. Tersiksa karena tidak bisa pipis, tapi justru dengan begitu si adik jadi bisa bergairah dan membantu untuk berdiri tegak gagah perkasa.
Pernah suatu ketika aku sedang online sambil pakai kain kebaya dan chatting dengan teman, kebetulan dia tahu kalau aku pakai kain kebaya. Dia bilang begini “Pipis dulu jeng, nanti kalau sudah pakai kain kebaya tidak bisa pipis lagi”. Aku pun menjawab begini “justru disitulah kenikmatannya”. Dia pun menambahi “rasanya senggring senggring”.
Tapi ada juga temanku yang lain yang juga maniak sama kain jarik. Dia punya kebiasaan yang beda dengan kebiasaanku. Dia bisa pipis di kain jariknya waktu pakai jarik. Pipis bukannya mastubasi. Hal itu tidak pernah sekalipun terjadi padaku. Walaupun kebelet pipis, tapi tetap saja tidak bisa keluar pipisnya. Yang sering terjadi akhirnya malah masturbasi. Baru sesudah selesai berlintas busana, pipisnya bisa keluar dengan lancar dan banyak.
Temanku yang pipis di jarik itu pun memberitahu aku kalau pipis tapi ditahan-tahan itu tidak baik bagi syaraf si adik. Aku tau maksudnya, tapi mau dipipiskan tidak bisa dan memang rasa kebeletnya kurang kuat. Mungkin kalah dengan gairahnya si adik yang sedang menggebu-gebu waktu sedang berlintas busana. Tapi bagaimanapun juga lewat posting ini aku sekaligus ingin mengucapkan terimakasih atas infonya.
Akhirnya daripada kebelet pipis tidak bisa dipipiskan lebih baik berfantasi dengan pisang seperti dibawah ini. Selamat menikmati !
Seperti pada umumnya seorang wanita, maka akupun juga belanja di hari Natal. Yang pertama tentu saja, kue-kue dan biskuit. Kemudian seperti pada umumnya seorang wanita juga, maka aku juga belanja pakaian. Tapi pakaian yang kubeli bukannya rok, baju, atau celana dan sejenisnya. Melainkan 3 lembar kain jarik batik.
Bukannya aku tidak punya atau tidak suka rok dan semacamnya. Aku punya beberapa. Dan bukannya aku tidak tertarik untuk membelinya lagi. Tapi entah kenapa aku hari itu malah membeli 3 lembar kain jarik batik. 1 lembar corak sogan, 1 lembar corak garutan dan 1 lembar corak pekalongan.
Mungkin aku seorang yang konservatif atau kolot atau malah seorang yang ndeso dan kampungan. Atau seorang yang berpura-pura menyukai kain batik.
Tapi itulah yang terjadi padaku dan keesokan harinya aku mencoba memakai salah satu kain jarik baruku yang bercorak sogan setelah terlebih dahulu aku wiru. Kain batik itu tebal dan wangi batiknya membangkitkan gairahku untuk memakainya. Akupun menciuminya dan meletakkannya dipangkuanku yang sudah terlebih dahulu memakai kain kebaya tapi dengan kain jarik yang lama. Kainnya terasa dingin di pangkuanku dan si adik jadi sedikit terangsang. Setelah aku menimang-nimang ketiga kain jarik batik yang kubeli kemarin satu demi satu, baru aku memutuskan untuk memakai yang berwarna sogan. Aku pun mewirunya, kainnya yang tebal menjadikannya gampang untuk diwiru, karena kain yang tebal menjadikannya kaku dan tidak membuka kembali ketika diwiru.
Setelah selesai mewiru, maka aku segera melepas kebaya, bra dan stagen kemudian kain jariknya. Kemudian kain jarik baru itu aku lilitkan di kakiku. Setelah selesai dan dirapikan serta berpakaian lengkap, aku mengaca dan mematut-matut didepan cermin. Aku merasa sangat puas. Kain jarik baruku yang aku beli di hari Natal. Sungguh terasa sangat romantis dan syahdu. Foto-fotonya ada dibawah ini.
Sebetulnya aku sudah punya yang motifnya hampir sama dengan yang baru ini, tapi yang lama lebarnya lebih sempit dan juga agak tipis kainnya.
Tak dapat dipungkiri lagi kalau situs ini telah sangat berjasa terhadap diriku khususnya terhadap hobbyku berlintas busana. Harus kuakui kalau sebelum aku menemukan situs itu, aku sama sekali tidak tahu istilah cding, cder dan mungkin juga crossdresser. Dulu sewaktu kecil dan internet belum semarak sekarang memang aku pernah tahu dan membaca istilah itu, crossdress. Tapi kemudian karena tidak pernah dipakai, setelah sekian lama akhirnya aku lupa dengan istilah itu. Baru setelah aku membaca itu di internet dan juga di situs itu akhirnya ingatanku kembali lagi.
Selain itu lewat situs ini juga aku juga mengetahui kalau orang-orang yang mempunyai hobby crossdressing ternyata juga banyak. Bukan itu saja, orang-orang yang hobbynya lebih khusus dan lebih jarang yaiu berlintas busana khusus busana Jawa kain kebaya ternyata juga tidak sedikit.
Awal mulanya aku mengetahui situs ini adalah lewat google.com. Waktu itu Sabtu malam Minggu dan seperti kebiasaanku dulu aku selalu berlintas busana sambil online mencari artikel dan gambar yang berhubungan dengan “kain, kebaya dan jarik” serta yang semacamnya. Biasanya aku tidak pernah mendapatkan situs indocrossdresser.lefora.com. Tapi malah situs-situs lain yang bukan pelintas busana yang isinya juga gambar-gambar wanita memakai kain kebaya dan artikel-artikel yang berhubungan dengan itu. Sampai suatu saat akhirnya aku mendapatkan situs itu lewat google.com dengan kata kunci pencarian yang kurang lebih sama. Pertama kali waktu itu aku jadi heran. Ternyata ada juga cowok yang hobby pakai kain kebaya sampai masturbasi. Kemudian karena tertarik maka aku ikut mendaftarkan diri menjadi member di situs itu.
Setelah disetujui menjadi member, aku pun menulis postingan di situs itu dan juga mengupload foto-fotoku. Setelah kulakukan beberapa kali, aku jadi kepikiran untuk membuat blog sendiri. Aku ingat waktu itu beberapa artikel awal ku antara lain trilogiku “Gara-gara selimut”, “Dari selimut menjadi kain kebaya” dan “Metamorfosa yang sempurna”. Di situs itu dulu ada bagian yang kurang lebih isinya top posts atau beberapa postingan yang paling banyak dilihat oleh pengunjung dan postinganku ternyata juga ikut masuk kedalam daftar top posts. Tentu saja aku merasa senang bukan main.
Suatu ketika di situs itu dimuat pendaftaran untuk menjadi member premium dengan harga promosi. Karena ongkosnya tidak mahal, maka iseng-iseng aku mentransfer sejumlah uang untuk pendaftarannya. Selang beberapa hari aku mendapat email yang menyatakan kalau aku sudah menjadi member premium. Maka aku pun semakin semangat untuk membuat postingan dan mengupload foto-fotoku.
Sampai suatu saat ketika hendak login, aku mendapat pesan aneh di layar monitor. Isinya kurang lebih aku tidak bisa login, karena keanggotaanku sedang menunggu persetujuan dari admin. Ini terjadi beberapa hari. Kemudian sesudah itu aku bisa login lagi. Dan kebetulan di situs itu ada yang membicarakan soal keanggotaan premium dan keistimewaannya. Maka aku pun juga ikut nimbrung dan mengkritik kejadian yang aku alami selama beberapa hari. Tak dinyana selang beberapa hari ketika aku browsing di situs itu, namaku tertera menjadi salah satu moderator di situs itu. Ternyata itu sebagai kompensasi atas gangguan yang aku alami. Maka aku pun mengucapkan terimakasih kepada administrator situs itu.
Selang beberapa lama, aku mendapat respon dari salah satu member atas salah satu postinganku. Isinya kurang lebih postinganku kurang menarik, mungkin saja kurang sensasional. Maka sejak itu aku mulai kurang aktif hingga akhirnya aku tidak aktif lagi membuat postingan dan mengupload foto. Di samping itu blogku juga sudah mulai berkembang, maka aku pikir lebih baik aku mengurus blogku sendiri.
Tapi setelah untuk waktu yang lama, aku sekali-kali masih menyempatkan diri untuk melihat situs itu walaupun untuk sepintas saja. Dan aku masih terus secara berkala mendapatkan email dari situs itu. Hingga suatu saat ketika aku ingin melihat situs itu, browser komputerku bukannya mengakses alamat itu, tapi malah mengakses alamat lefora.com dan di layar monitor ada tulisan yang isinya kurang lebih menyatakan kalau alamat itu sudah tidak ada lagi. Karena masih penasaran, maka aku berulang-ulang mengulang hal itu dan itu kulakukan selama beberapa hari. Hingga akhirnya aku dapat kesimpulan kalau situs itu memang sudah tidak ada lagi. Maka aku iseng-iseng menulis di facebook dan twitterku, isinya “rest in peace indocrossdresser.lefora.com …”
Tapi selang beberapa hari kemudian ketika aku iseng-iseng mengakses indocrossdresser.lefora.com
, ternyata alamat itu bisa diakses lagi untuk beberapa waktu dan aku kembali mendapat email secara berkala dari situs itu. Tapi kemudian selama beberapa hari atau minggu aku tidak mendapat email dari situs itu, maka aku pun jadi penasaran. Aku pun mencoba mengakses situs itu dan kembali situs itu tidak bisa diakses. Sebagai gantinya ada situs lain yang namanya kalau tidak salah forum.indocrossdresser.com. Dan juga ada beberapa nama dari member yang sama dengan member di situs yang lama. Selain itu lewat sebuah blog yang merupakan milik dari administrator situs indocrossdresser,lefora.com juga dimuat sebuah tulisan yang mengatakan kalau forum sekarang pindah di alamat baru tersebut. Maka aku pun menarik kesimpulan kalau sekarang benar-benar situs indocrossdresser,lefora.com sudah tamat. Kalau betul memang begitu keadaannya, maka aku ingin ( kembali ) mengucapkan “Rest in peace indocrossdresser.lefora.com. May God forgive you and accept you at His side. Ashes to ashes. Dust to dust”. Beristirahatlah dengan tenang indocrossdresser.lefora.com. Biarlah tunas-tunas muda bermunculan untuk menggantikanmu. Long live crossdresser !
Lewar posting ini aku juga ingin mengucapkan salam kepada member di indocrossdresser.lefora.com. Bagaimana kabarnya ? Sis Andini, Desi Sukaff, Devina Angelina, Jenny Id, Yuanita dan semuanya saja termasuk yang aku sudah lupa namanya.
Beberapa tahun kemarin ada kritik tentang pembawa acara lelaki di televisi yang tampil sebagai wanita atau tampil kewanita-wanitaan. Para pengritik yang umumnya dari kalangan orang tua, pendidik dan agamawan kuatir kalau acara yang dibawakan oleh host yang bersangkutan ditonton oleh anak-anak kecil. Padahal anak kecil adalah peniru yang hebat dari apa yang dilihat.
Hal ini sempat membawa dampak dengan menurunnya bahkan sempat menghilangnya host atau pembawa acara lelaki yang tampil kewanita-wanitaan. Tapi tampaknya sekarang keadaan sudah berbalik dan hampir kembali normal lagi seperti dulu ketika kritik itu belum ada.
Beberapa acara di Trans7 secara tidak sengaja bahkan menjadi arena untuk berlintas busana. Salah satu diantaranya adalah Kepo quiz yang ditayangkan setiap hari Sabtu dan Minggu malam sekitar pukul 7. Ini adalah acara quiz sesuai dengan namanya, tapi bisa dijadikan sebagai arena untuk berlintas busana. Karena ada satu segmen yaitu segmen dimana kontestan harus berdandan dalam hal ini berpakaian dan bermakeup ala artis terkenal tertentu. Artis itu bisa laki, wanita atau kebencong-bencongan. Kemungkinan pertama adalah jika kontestan cowok harus berdandan ala artis yang kebencong-bencongan. Kemungkinan kedua adalah jika kontestan cowok harus berdandan sebagai artis cewek dan kebalikannya jika kontestan cewek harus berdandan ala artis cowok. Dan sesudah segmen itu selesai masih ditambahi dengan aturan dandanan tidak boleh dilepas sampai acara selesai, padahal sesudah segmen itu selesai masih ada segmen lainnya.
Acara selanjutnya adalah Hitam Putih yang dibawakan oleh Dedy Corbuzier. Kalau untuk acara ini yang jadi korbannya adalah pengiring musiknya yaitu Anu dan Billy the beatbox. Belum lagi artis bintang tamu cowok yang kadang-kadang juga tampil berdandan ala cewek. Seperti misalnya pelawak Wendy. Kalau untuk Wendy mungkin keadaan ini boleh dibilang sebagai sudah biasa, karena ia kadang-kadang tampil sebagai cewek waktu pentas melawak. Tapi untuk Anu dan Billy, keadaan ini apakah sudah biasa untuk mereka ? Kita tidak tahu. Paling tidak sudah 2 kali mereka tampil dengan dandanan setengah wanita atau tidak full crossdressing. Pada episode dengan bintang tamu Sandrina, penari tradisional cilik yang sedang mengikuti kontes IMB dan episode dengan bintang tamu Syahrini. Pada episode dengan bintang tamu Sandrina, mereka tampil dengan makeup wanita dan rambut di sanggul serta memakai kebaya walaupun bawahannya tidak memakai kain panjang, tapi tetap memakai celana. Tapi untungnya pada episode dengan bintang tamu Syahrini, mereka hanya tampil dengan makeup dan wig, Selebihnya pakaian mereka masih normal pakaian lelaki.
Hal ini belum terhitung untuk acara-acara yang bersifat lawak seperti Tahan Tawa Transtv dan OVJ Trans7 dimana para pelawaknya kadang-kadang tampil berdandan sebagai lawan jenisnya. Dan seperti diketahui bersama acara-acara diatas semua ditayangkan pada waktu malam begitu larut.
Apakah ini tanda akhir jaman ? Atau kebebasan pers di Indonesia yang sudah menguat ? Atau para orang tua sudah cukup mempunyai strategi, cara, pelindung, perisai atau penangkal untuk menjaga anak-anak mereka dari mencontoh adegan-adegan yang ada di televisi ? Bagaimana menurut anda ?
G Em
Just got home from Illinois. Lock the front door oh boy.
C G D
Got to set down take a rest on the porch.
G Em
Imagination sets in, pretty soon I’m singin
C G D G
Doot doot doot lookin out my back door.
Giant doin cart wheels. A statue wearing high heels.
Look at all the happy creatures dancing on and on.
Dinosaur victrola listenin to Buck Owens,
doot doot doot lookin out my back door
D C G
Tambourines and elephants are playin in the band.
Em D
Won’t you take a ride on the flyin spoon doot doo doo.
G Em
Wonderous apparition provided by magician,
C G D G
doot doot doot lookin out my back door
Smile with me tomorrow, today I’ll find no sorrow,
doot doot doot lookin out my back door.
{break}
G F# F E D A F#m E
A F#m
Forward troubles Illinois. Lock the front door oh boy.
D A E
Look at all the happy creatures dancin on and on.
A F#m
Bother me tomorrow, today I’ll find no sorrow.
D A E A
doot doot doot lookin out my back door.
Anda familar dengan lagu jadul ini ? Dimainkan oleh Creedence Clearwater Revival dengan penyanyinya John Fogerty yang juga pencipta lagu ini selain juga bermain gitar. Berirama mars riang, bernuansa country dengan sedikit paduan rock membuat lagu ini bisa menghibur pendengarnya.
Isinya seperti yang banyak dibahas di internet ada 2 pendapat, pertama khayalan murni anak-anak dan kedua adalah akibat penggunaan narkoba. John Fogerty sendiri berkata bahwa ia mencipta lagu ini untuk anaknya yang waktu itu berumur 3 tahun. Pikirnya tentu anaknya akan senang dengan perkataan “doot, doot, doot lookin out my backdoor” . Seperti suara kereta api waktu sedang main kereta-keretaan. Memang akibat penggunaan narkoba dan khayalan murni anak-anak nyaris sama. Persamaannya kedua-duanya bisa tidak masuk akal. Perbedaanya khayalan anak kecil bisa menjadi pendorong atau motivasi untuk mewujudkan khayalan menjadi kenyataan atau menjadi cita-citanya. Sedangkan narkoba biasanya bersifat merusak, walaupun ada orang-orang tertentu yang baru bisa berkreasi ketika memakai narkoba. Khayalan juga bisa menjadi awal dari penemuan-penemuan yang ada di dunia.
Saya sendiri setelah meneliti syair lagu itu seperti merasakan suasana karnaval atau sirkus yang berlangsung di atas kereta api. Seperti pada kalimat-kalimat : Giant doin’ cartwheels. A statue wearing high heels. Look at all the happy creatures dancing on and on. Tambourines and elephants are playin in the band. Wonderous apparition provided by magician.
Sedangkan kalimat-kalimat : Smile with me tomorrow, today I’ll find no sorrow. Bother me tomorrow, today I’ll find no sorrow. Seperti mengajak kita untuk melupakan segala kesusahan yang ada.
Sudah hampir 2 tahun saya membuat blog ini dan blog ini pun sudah berkembang. Awalnya hanya berisi crossdressing, sekarang telah bertambah dengan menu-menu cooking dan blogging. Sepanjang tahun 2012 ini blog saya begitu ramai dikunjungi, hingga mencapai 65.000 pengunjung. 10 kali lipat lebih bila dibandingkan dengan kunjungan blog saya di tahun 2011 sebelumnya yang hanya mencapai 6.400 pengunjung. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada semua pengunjung blog saya. Tahun 2012 pengunjung blog saya terbanyak berasal dari Indonesia, sedangkan tahun 2011 pengunjung terbanyak berasal dari Amerika Serikat. Ada satu hal yang saya ingat di tahun 2012 yaitu event Master Chef Indonesia yang berlangsung di Jakarta. Ternyata event itu membawa berkah bagi blog saya, karena selama event itu berlangsung dan saya secara reguler membuat posting tentang event itu pengunjung blog saya meningkat cukup signifikan. Tapi begitu event itu selesai dan saya berhenti membuat posting tentang event itu, maka pengunjung blog saya menurun secara signifikan pula.
Di akhir tahun ini seperti judul lagu ini yaitu melihat keluar lewat pintu belakang, saya juga ingin mengajak anda untuk menengok ke belakang untuk melihat apa-apa yang telah berhasil kita capai dan apa-apa yang belum tercapai. Segala keberhasilan dan kegagalan di sepanjang tahun ini kiranya bisa membawa berkah dan menjadi pelajaran yang berharga untuk kita semua. Kita pantas mengucap syukur dan merayakan segala keberhasilan serta melupakan segala kegagalan yang ada. Sambil mengingat pepatah, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Mari kita maju terus, ever onward never retreat. Tetap semangat menjalani tahun yang akan datang. Tuhan beserta kita.
English
Familar with this old song ? Played by Creedence Clearwater Revival with their singer John Fogerty who created this song beside played guitar as well. Rhyme cheerful march, country with a little blend of rock makes this song could entertain their listeners.
Its content as widely discussed on the internet there are two opinions, the first purely imagination of kid and the second is due to drug use. John Fogerty himself said that he created this song to his son, who was 3 years old. He thought his son would be happy with the word “doot, doot, doot lookin out my backdoor”. Like the sound of a railroad train when playing train. Indeed, drug use, and pure child imagination are almost the same. The equation can be both unreasonable. The difference ie a kid fantasy could drive or motivate to make a fantasy come true or ideals. While drugs usually are destructive, although there are certain people who can be creative when they use drugs. Fantasy also could be the beginning of the discoveries in the world.
I myself after examine the lyric feel the atmosphere of a carnival or circus that took place on the train. As in the words: Giant doin ‘cartwheels. A statue wearing high heels. Look at all the happy creatures dancing on and on. Tambourines and elephants are playin in the band. Wonderous Apparition provided by magician.
While these sentences : Smile with me tomorrow, today I’ll find no sorrow. Bother me tomorrow, today I’ll find no sorrow. Like invite us to forget all the troubles there.
It has been almost two years I have created this blog and this blog was already developed. At the beginning it only contains crossdressing, now it was added with cooking and blogging menu. During the year 2012 this blog was so crowded, it reached 65,000 visitors. 10 times more when compared to my blog visit in 2011 which only reached 6400 visitors. For that I thank all my blog visitors. In 2012 most of my blog visitors are from Indonesia, while in 2011 the most visitors came from the United States. There is one thing I remember in 2012 the event Master Chef Indonesia held in Jakarta. Apparently the event was a blessing for my blog, as long as the event took place and I posted regularly about the event, my blog visitors increased significantly. But when the event was over and I stopped to make a post about the event, then my blog visitors decreased significantly as well.
At the end of this year, like the title of this song that is looking out my back door, I would also like to invite you to look back to see anything that has been successfully accomplished and nothing that has not been achieved. All the successes and failures so far this year would be a blessing and a valuable lesson for us all. We deserve to give thanks and celebrate all the successes and forget the existing failures. As remembering saying, failure is delayed success. Let us go forward, ever onward never retreat. Keep the spirit undergo years to come. God is with us.
Yesterday when I was watching the show On the spot in Trans7, it turns out there is a unique way to celebrate the new year in Ecuador. Beside making the dolls as a symbol of the year that have passed, there is one more unique event that is the young men dressed like a woman. With dressed like that they take to the streets and act like dancing and trying to attract public attention. It can be seen in the video above at minute 1:57 to 2:57. It turns out the young man was acting as a widow abandoned by her husband and had to ask for money. Husband is a symbol of the year that has passed.
So beside the popular Halloween celebration in the United States that is very conducive for crossdressing, there was also a way for crossdressing in Ecuador in order to welcome the new year. If it was in Indonesia, you might be raided by the police
Bahasa Indonesia
Kemarin ketika aku menonton acara On the spot di Trans7, ternyata ada cara unik untuk merayakan tahun baru di Equador. Selain membuat boneka besar sebagai simbol dari tahun yang telah berlalu, ada satu acara yang lebih unik lagi yaitu para pemudanya berdandan seperti wanita. Dengan dandanan seperti itu pula mereka turun ke jalan dan beraksi seperti menari-nari serta berusaha untuk menarik perhatian publik. Hal ini dapat dilihat di video diatas pada menit 1:57 sampai 2:57. Ternyata para pemuda itu sedang berperan sebagai janda yang ditinggalkan oleh suaminya dan harus meminta-minta uang. Suami itu adalah lambang dari tahun yang telah berlalu.
Jadi selain perayaan Halloween yang populer di Amerika Serikat yang sangat kondusif untuk bercrossdressing, ternyata ada juga cara bercrossdressing di Equador dalam rangka menyambut tahun baru. Coba kalau di Indonesia, bisa-bisa di razia polisi.
Ini adalah untuk pertama kalinya aku menolak untuk ngadi salira ngadi busana dengan kain kebaya. Waktu itu aku sedang berlintas busana dengan memakai mini dress dan aku berpikir untuk menyambung dan memvariasikannya dengan pakaian kain kebaya, tapi entah mengapa aku bisa menolak hasratku sendiri untuk nguri-uri busana nasional kita.
Padahal waktu itu aku sudah memancing-mancing dengan membuka-buka kain jarik baruku seperti yang kuceritakan di posting sebelumnya. Ada 2 lembar kain jarik yang waktu itu aku buka-buka dan aku paskan di badanku, walaupun tidak aku buka sampai penuh. Dan si adik pun sempat bangkit sebentar gairahnya. Bukan itu saja, tapi aku juga memancing-mancing dengan selendang tari, selendang cinde dan selendang gendong baru yang aku beli kemarin setelah aku membeli kain jarik. Tapi hasilnya hasratku tetap saja melemah dan mungkin akal pikiranku yang mengambil kendali. Hingga aku bisa berkata pada diri sendiri, “aman, aman … pokoké kalau pakai rok mini dijamin aman”. Hawa nafsuku yang menggebu-gebu dapat kukalahkan sendiri walaupun aku tetap saja berlintas busana dengan mini dress. Tapi aku laksana menjadi seorang gadis yang masih hijau yang belum mengerti apa itu hawa nafsu. Seperti diketahui kalau aku punya kebiasaan berlintas busana yang dapat digolongkan dalam 3 kategori dan masing-masing punya sensasinya sendiri seperti yang kuceritakan di postingku terdahulu.
Adalah kebiasaanku juga jika aku sudah berlintas busana dengan pakaian western modern, hawa nafsuku biasanya menuntut untuk dipuaskan secara tuntas dengan cara ngadi salira ngadi busana dengan kain kebaya. Tapi entah mengapa hal ini tidak terjadi pada hari itu. Sepertinya aku puas menghilangkan dan mengganti hawa nafsuku dengan kehijauan, keluguan, kesucian atau kemurnian seorang gadis belia yang belum mengerti apa itu hawa nafsu. Atau mungkin aku sudah bosan dengan ngadi salira ngadi busana, karena 2 hari sebelumnya aku sudah melakukannya.
Bagaimana menurut anda ? Aku sudah berbuat bodoh dengan menolak untuk menguri-uri busana tradisional kita dan tentu saja dengan bgitu juga menolak sebuah kenikmatan yang tiada tara atau aku sudah berbuat benar dengan membiarkan akal pikiranku mengendalikanku dan memilih menjadi gadis yang masih muda belia serta tidak mengerti apa itu hawa nafsu ?
Itu adalah segmen dari acara Hitam Putih di Trans7 dengan host Deddy Corbuzier. Isinya dibagi menjadi 2.
Pertama isinya adalah suatu kalimat yang menggantung dimana bintang tamu harus meneruskan kalimat itu. Pola dasarnya kadang-kadang kurang lebih seperti ini “kalau saya ….., maka….” . Dimana titik-titik sesudah kata “kalau saya” itu berisi kata-kata yang diucapkan hostnya, sedang titik-titik sesudah kata “maka” itu adalah kata-kata yang harus diucapkan oleh bintang tamunya dalam keadaan spontan dan kadang-kadang kalimatnya adalah kalimat yang sulit dan cenderung menyudutkan bintang tamunya. Atau kadang-kadang polanya seperti ini “….. kalau saya ….”. Dimana titik-titik didepan adalah kata-kata yang diucapkan hostnya, sedangkan titik-titik di belakang adalah kata-kata yang harus diucapkan oleh bintang tamunya.
Bagian kedua adalah pilihan bercabang dua. A atau B. Kedua pilihan itu seperti jawaban tetapi tanpa pertanyaan dan sang bintang tamu harus memilih salah satu diantaranya. Keduanya biasanya juga merupakan pilihan yang sulit. Seperti pilihan ini : pasangan hidup atau orang tua, pasangan hidup atau anak, keluarga atau karier, miskin terkenal atau kaya tapi tidak terkenal, pintar tapi miskin atau bodoh tapi kaya dan seterusnya.
Rata-rata bintang tamu tidak berkutik di segmen ini dan mau tidak mau akhirnya menjawab pertanyaan itu. Cuma satu yang aku lihat berani membantah Deddy Corbuzier hingga sang host harus mengganti pertanyaannya. Ia adalah Soimah.
Karena kupikir ide itu menarik. Maka tidak mau kalah dengan Deddy Corbuzier, aku juga bikin ”question of life” versiku sendiri.
Tadi pagi ketika aku melihat statistik pengunjung blogku, aku sempat terkejut. Karena ternyata melonjak tinggi sekali. Kira-kira 4 sampai 5 kali dari rata-rata jumlah pengunjung blogku akhir-akhir ini. Jumlah viewer yang melonjak tinggi itu bukan hari kemarin. Tapi hari ini, hari yang bersangkutan dimana masih berlangsung dan masih pagi. Aku sampai sempat salah lihat, aku kira itu jumlah pengunjung kemarin.
Bukan itu saja teman kerja sebelahku seperti yang kuceritakan di posting ”grafik (saham)ku ?” kebetulan juga ikut melihat. Dia pun berkata dan sekaligus bertanya, “grafik yang menarik, saham apa itu ?”. Aku pun menjawab ngawur, “saham GZCO”. Padahal grafik saham GZCO aslinya seperti yang dibawah ini.
Image may be NSFW. Clik here to view.
Jumlah pengunjung terbanyak di blogku dalam sehari adalah 1083 views pada tanggal 26 Agustus 2012. Tantangan hari ini untuk blogku adalah apakah bisa mencapai jumlah itu atau bahkan lebih banyak ? Istilah kerennya kalau kita main saham “all time high”. Bahkan bisa menembus garis resistance dalam hal ini angka 1083.
Untuk viewer hari ini aku melihat “referrer” terbanyak berasal dari facebook yaitu sejumlah 615. Untuk itu aku ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman facebookku.
Akhirnya, terlepas dari semua itu, aku sekali lagi ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pengunjung blogku. Mudah-mudahan tidak bosan dengan artikel-artikel, foto-foto, dan video-video yang ada di blogku. Kritik dan saran bisa anda tuliskan di kotak komentar dibawah atau di email atau kalau anda teman facebookku bisa lewat pesan di facebook.
This post is made in sudden and incidentally. With fad I search a video of Gloria Estefan which sang a certain song of her Spanish album “90 Millas” and I find this video that is so interesting. So I post it.
What makes it so interesting ? According to me. First, the color of the video that is sepia or dark brown-gray color. Make it classic. Then the appearance of Gloria Estefan with white hat and white tuxedo that makes her masculine. Not to mention the appearance of Carlos Santana, Jose Feliciano, Sheila E and Arturo Sandoval. After that, I also read this at Wikipedia” : ”No Llores” became Estefan’s 14th number-one on Billboard’s Latin Songs chart.
For you know that I like Gloria Estefan especially when she sang in Spanish language and traditional latin song like this song. Altough I can’t speak Spanish and don’t understand any words of it at all. But I like to imitate speaking in Spanish, after I try to find out the meaning of it. In my opinion, Spanish language is a sexy language. Not only that, I like to imitate and pretending playing percussion with knocking something during the song. I’m glad if I don’t make any mistakes when following the beat.
For you know as well that I collected her Spanish albums from her first Spanish language album ”Mi Tierra”, her second Spanish language album “Abriendo Puertas” until her third Spanish language album “Alma Caribeña”.
So, what else ? Enjoy this song, sing if you like. I include the lyrics below. Or knock something if you like to follow the beat. Like the title of this song “No llores” which means “Don’t cry”. Be optimistic. Especially facing this new year.
No llores, no llores, no llores, no llores x 4
Si vas a entregar el alma
Hazlo libre de temores.
Si del amor mucho se aprende
Se aprende más de los errores, ¡ay!
Deja de llorar, deja de llorar, deja de llorar
¡Ay! no llores, no no no ¡qué va!
Deja de sufrir y suelta los temores
¡Ay! no llores
Si un día no me quisieras
Dilo de frente y sin traiciones.
Toda la dicha que vivimos
Se queda en nuestros corazones
¡Ay! no llores por mí mi amor
No llores por mí, no llores por mí, no llores más
¡Ah! no llores por mí
No, no llores
El día que yo me muera
No quiero que me manden flores.
Lo que me des, dámelo en vida
No habrá razón pa’ que me llores
¡Ay! no llores, no llores por mí
No hay razón para que llores así
No te preocupes, deja el llanto
Y escucha mi canto que dice así
No llores, no llores, no llores por mí, por mí
Si no disfrutas de la vida nunca podrás ser feliz.
¡Ay! no llores, no llores, no llores, no llores por mí
Que la vida es muy corta pa’ seguir sufriendo así
¡Ay! no llores, no llores, no llores más
¡Ay! la vida es pa’ gozarla na’a más
Oye mi amor lo que yo quiero es que tú me digas
Que a mí tú no me vas a llorar jamás
Don’t cry, don’t cry, don’t cry, don’t cry x 4
If you are going to surrender your soul
Do it free of fear.
If one learns much from love
One learns much more from mistakes, oh!
Stop crying, stop crying, stop crying
Oh! don’t cry, no no no no way!
Stop suffering and let go of your fears
Oh! don’t cry
If one day you should not love me
Say it up front and without deceit (lit: treachery).
All the happiness that we lived through
Remains in our hearts
Oh! don’t cry for me my love
Don’t cry for me, don’t cry for me, don’t cry any more
Oh! don’t cry for me
No, don’t cry
The day that I die
I do not want them to send me flowers.
What you would give, give me it in life
There will be no (lit: it will not have) reason for you to cry for me
Oh! don’t cry, don’t cry for me
There is no reason for you to cry so
Do not worry, stop your crying
And listen to my song that goes (lit: says) like this
Don’t cry, don’t cry, don’t cry for me, for me
If you do not enjoy life you will never be able to be happy.
Oh! don’t cry, don’t cry, don’t cry, don’t cry for me
Life is too short to keep suffering this way
Oh! don’t cry, don’t cry, don’t cry any more
Oh! life is for enjoying, nothing else
Listen (lit: hear), my love. What I want is for you to tell me
That you are never going to cry for me
Acara ini sekarang ditayangkan di Kompastv tiap hari Selasa jam 19.30. Dulunya disiarkan tiap hari Sabtu pagi. Pembawa acaranya, chef Billy Kalangi sekarang kelihatannya sedang naik daun. Tidak hanya acara ini saja yang dibintangi olehnya yang sekarang sedang tayang. Ada acara kuliner lain yang menampilkan Billy Kalangi yang sekarang juga sedang tayang yaitu Panic Kitchen. Walaupun di acara ini dia tidak selalu tampil, tapi kadang diselingi oleh chef lain.
Bahkan di poll saya tentang chef pilihan anda, Billy Kalangi sekarang menduduki peringkat pertama. Padahal dulu peringkat pertama selalu diduduki oleh Junior Rorimpandey. Memang ada kesamaan antara keduanya yaitu sama-sama kelahiran Manado. Tapi disamping itu tentu saja ada juga perbedaan-perbedaan diantara keduanya. Pertama, wajahnya. Billy Kalangi berkumis dan berjenggot, sedang Junior Rorimpandey klimis walaupun dulu juga sempat berkumis dan berjenggot lebat. Kedua, Billy Kalangi cenderung simpatik, sedang Junior Rorimpandey cenderung arogan terutama waktu sedang menjadi juri di suatu kontest masak yang terkenal. Ketiga bahasa yang mereka gunakan, Billy Kalangi kelihatannya tidak pernah menggunakan bahasa Inggris. Sedangkan Junior Rorimpandey sering menyelipkan kata-kata bahasa Inggris dalam ucapannya.
Kata-kata khas Billy Kalangi adalah “wusa … wuih sadap” waktu ia selesai mencicipi masakan yang enak atau selesai membuat hidangan dan “pém pém, pém pém … ” waktu ia sedang menambahkan suatu bumbu kedalam masakan.
Membaca di internet tentang Billy Kalangi, ternyata alasan mengapa ia akhirnya terjun ke dunia kuliner cuma sepele. Ia bosan makan dengan menu-menu yang sudah ada. Hingga akhirnya kuliah di pariwisata dan akhirnya jadi chef. Acara pertamanya di televisi adalah “Cooking 911″, kemudian berlanjut dengan “Gula-gula” menggantikan chef Bara Pattiradjawane.
Sebagai penutup saya ingin bertanya, “resep rahasia” kalau sudah ditayangkan ke public apakah masih menjadi “resep rahasia” ? Tapi memang itulah tujuannya yaitu mengeksplorasi resep-resep kuliner nusantara.
Apa pendapat anda jika melihat kedua gambar diatas ? Rekayasa atau foto benar-benar diambil dua kali dengan pakaian yang berbeda ?
Image may be NSFW. Clik here to view.
Image may be NSFW. Clik here to view.
Demikian juga dengan kedua gambar diatas yang mirip-mirip. Bedanya gambar yang dibawah tersenyum sedikit. Apakah ini rekayasa foto atau foto benar-benar diambil dua kali dengan pakaian yang berbeda ?
Jawabannya adalah foto benar-benar diambil dua kali dengan pakaian yang berbeda, tapi dalam satu hari. Sesi pertama adalah pemotretan dengan rok mini terusan hitam. Sesudah itu aku memakai kebaya dan kain terus dilanjutkan dengan pengambilan foto sesi kedua.
No pain no gain artinya kurang lebih jika tidak ada pengorbanan, maka tidak akan ada hasil yang dicapai. Sepertinya pepatah itu cocok untukku jika sedang ngadi salira ngadi busono dengan kain kebaya. Tapi kurang cocok untukku jika sedang berlintas busana dengan pakaian mini.
Mengapa demikian ? Karena ketika sedang berlintas busana dengan pakaian mini, boleh dikata kalau hawa nafsuku hampir menghilang sama sekali atau kalau masih ada bisa dikatakan melemah sekali. Pada keadaan itu boleh dikata aku bisa merasa senang, rileks dan nyaman. Si adik pun bisa tenang-tenang saja, tidak tegang meronta-ronta atau ngiler bahkan sampai basah kuyup. Cuma dulu waktu pertama kalinya aku pakai pakaian mini, adikku ngiler. Tapi cuma sebatas itu, kemudian hawa nafsuku menghilang sendiri. Akibat selanjutnya karena hawa nafsuku tidak menggebu-gebu bankan boleh dibilang menghilang, maka akupun tidak cepat menjadi capai. Karena tidak terjadi perang pertempuran antara aku dan adikku. Jadi bisa dikata kalau aku tidak mengeluarkan pengorbanan tenaga ekstra untuk memenuhi tuntutan adikku tersayang. Tapi tetap saja aku bisa memperoleh kesenangan dan kebahagiaan serta perasaan rileks dan nyaman. Memang aku perlu berkorban waktu untuk makeup dan berpakaian, tapi pengorbanan itu boleh dikatakan sangat minim dan hasil yang didapat ternyata juga maksimal.
Tapi lain cerita waktu aku ngadi salira ngadi busono dengan kain kebaya. Biasanya begitu aku sudah berpakaian lengkap kain kebaya dan bersanggul, maka aku terpancing untuk menggoda adikku supaya bisa terangsang dan menegang. Kadang-kadang begitu sudah nyaris sampai dipuncak, sengaja ku tahan malahan aku rem supaya si adik tidak cepat sampai ke puncak. Dengan begitu aku bisa berlama-lama menikmati kesenangan ini. Akibat selanjutnya aku akan menjadi capai, karena hawa nafsuku yang menggebu-gebu menuntut untuk dilampiaskan. Jadi memang aku harus mengeluarkan pengorbanan yang maksimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal pula.
Kaki 5 adalah suatu acara kuliner baru yang ditayangkan ANTV mulai bulan Januari tahun 2013 setiap hari Sabtu jam 09.30 pagi dengan durasi 30 menit.
Kalau membaca dari judul acaranya mestinya acara ini mengangkat kuliner pinggir jalan ke layar televisi. Dan memang betul itulah yang terjadi pada episode Ho Ci Minh yang ditayangkan hari Sabtu tanggal 19 Januari 2013. Selama 1/2 jam mata kita disuguhi dengan aneka jajanan kuliner kaki lima pinggir jalan. Pengambilan gambarnya betul-betul menarik, apalagi kota Ho Ci Minh memang betul-betul cantik pemandangannya dimalam hari. Kebetulan juga di sana, katanya restoran-restoran cukup mahal. Jadi pedagang kuliner kaki lima di sana banyak merebak dan turis-turis asing pun juga jajan di pinggir jalan.
Uniknya acara ini adalah tidak ada hostnya yang tampil secara visual selain hanya terdengar suaranya saja. Padahal untuk acara-acara semacam yang disiarkan di stasiun-stasiun televisi hampir semuanya mempunyai host yang terlihat secara visual, bukan hanya suaranya saja yang terdengar secara audio.
Salah satu ciri yang tertangkap di episode ini adalah membandingkan jajanan kuliner di sana dengan jajanan kuliner yang serupa di negara lain. Dalam hal ini Indonesia.
Sayangnya ketika dicari videonya di situs video yang terkenal ternyata tidak ada atau belum ada. Tapi selebihnya kesan pertama yang tertangkap untuk acara ini adalah menarik.