Quantcast
Channel: priajelita
Viewing all 438 articles
Browse latest View live

Wisata kuliner

$
0
0

Merupakan acara kuliner unggulan dari stasiun televisi Transtv. Acara kuliner ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan merupakan salah satu perintis dari acara-acara kuliner yang akhir-akhir ini marak di televisi. Dengan pembawa acara Bondan Winarno. Tema besarnya pak Bondan berwisata ke suatu daerah bisa didalam negeri maupun diluar negeri dan mencicipi masakan khas dari daerah yang ia kunjungi dengan ditemani oleh seorang bintang tamu.

Komentarnya yang khas setelah ia mencicip suatu hidangan adalah “pokoké maknyus”, “top markotop” dan “sip martusip”. Pemirsa  pun kemudian menduga kalau komentar ”pokoké maknyus” tingkat kelezetannya lebih tinggi daripada tingkat kelezatan hidangan yang diberi komentar  ”top markotop” atau “sip martusip”. Tapi suatu ketika waktu ia diwawancarai soal itu, ia menjawab kalau komentar “pokoké maknyus” adalah untuk hidangan yang lezat atau enak, sedangkan komentar ”top markotop” atau “sip martusip” adalah untuk hidangan yang lezat atau enak. Jadi apa bedanya ? Sepertinya ia ingin tetap membuat para pemirsa terus menebak-nebak dan tetap merahasiakan perbedaan diantara komentar-komentarnya ( kalau ada ). Cuma untuk beberapa hidangan yang disajikan oleh sebuah restoran ia beberapa kali pernah memilih salah satu diantara beberapa hidangan tersebut sebagai juaranya menurut istilah pak Bondan.

Bondan Winarno sendiri sebenarnya bukan seorang chef. Walaupun ia pintar memasak. Dan ini sempat ia demonstrasikan dalam beberapa episode. Kelihatannya ia lebih suka mengistilahkan dirinya sendiri sebagai tukang icip-icip. Latar belakang pendidikan formalnya adalah arsitek dan publisistik, tapi tidak sampai lulus. Ia lebih dikenal sebagai seorang penulis dan wartawan.

Ketika ia diwawancarai soal pekerjaannya sebagai host acara kulinernya dan dianggap sebagai suatu pekerjaan yang mudah.  Karena hanya perlu mencicipi hidangan tanpa perlu membuatnya, ia menjawab kalau itu sebetulnya bukan pekerjaan yang mudah. Karena ia harus mencicipi segala macam hidangan tanpa memandang kadar kolesterol dan lemak yang dikandung hidangan itu. Jadi sekalipun kadar kolesterol atau lemaknya tinggi, ia tetap harus mencicipi. Katanya ia bisa mati kalau tidak pintar mengatur makannya. Mungkin lantaran itulah ia punya semboyan yang selalu ia katakan diakhir acara yaitu “tetap sehat, tetap semangat, supaya kita bisa jalan-jalan dan makan-makan”. Memang pak Bondan diusianya yang sudah senja masih tetap terlihar segar dan bugar serta orang tidak akan mengira kalau usianya sudah kepala enam.

Mungkin kita juga perlu mencontoh pola makan beliau, sehingga kita juga bisa tetap sehat dan tetap semangat supaya kita bisa jalan-jalan dan makan-makan. Bravo pak Bondan.

Sebagai penutup, karena sedemikian terkenalnya Bondan Winarno, ia sempat menjadi bintang tamu di acara kompetisi Master Chef Indonesia season 2 yang baru saja selesai. Di acara itu ia memberikan tantangan kepada para kontestan untuk membuat hidangan peranakan Cina. Dan tentu saja pemenang tantangan tersebut adalah kontestan yang  hidangannya mendapat komentar “maknyus”.

Paling akhir sebagai informasi tambahan ternyata ia punya usaha kuliner sendiri yang dinamai “Kopitiam Oey“. Outletnya sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia.



Time Is Right

$
0
0

Sitting on this spinning top Hoping time ain’t gonna stop
Watching moons come turning round Hoping time ain’t slowing down

Just no place to run and hide  Time is right for quittin’ time

Sun up hits you in the face Seconds tick don’t get no place
Sun that’s burned a million bones Doesn’t see you’re all alone

Just no place to run and hide Time is right for quittin’ time

Time to hide no place to run Ain’t no hiding from that sun
Burning star will take it’s toll Burns your body fires your soul

Just no place to run and hide Time is right for quittin’ time

“I don’t have time”. It’s a proverb that popular in nowadays. In the age where everyone is busy, especially in  collecting money. Time is felt so fast. When it relates to money then it becomes “time is money”. Yes, it can’t be denied and reasonable when everything needs money now, then we need to collect it as much as we can and as fast as we can. ASAP. As Soon As Possible.

Time is so priceless until it can be called as a crime if we steal time. Time can be considered as  money and other things that valuable. Beside money corruption, we also know time corruption.

So much lack of time to serve consumers although actually to collect money from consumers until some companies have to work 7 times 24 hours. Even they make it as slogan, “Open 7 times 24 hours”. Maybe if it’s possible, then we are willing to work 8 times 25 hours. So fast the time goes and we are still in shortage of time. What else can we do ?

Lack of sleep and we change it with work and money. We don’t need to care about our health if necessary. If we get sick, we can get treatment with our money that we have. Don’t we ?

For you who still afraid of God and believe that heaven is exist, I have something to say. But don’t swallow it raw. Disclaimer. You don’t have to hurry to repent as long  as you’re not dead yet. Your repentance can wait until then. Just hope that your death is not coming suddenly. Remember the bandit who  crucified next to Jesus and repented just a few time before his death. And he still made it. ( Luke 23:42-43) But it looks like that this way is not suggested. Because we don’t know when our death is coming. No one knows.

If the paragraph above isn’t suitable for you. Maybe too extreme for you, I still have something else to say. Maybe it’s more balance. It’s a saying that also popular, “Work for your world as if you lived forever, do good deeds  to your afterlife, as if you’ll die tomorrow!”


Moyok mondok

$
0
0

Ini adalah posting yang sebetulnya harus dipublish sebelum postingku yang berjudul “gara-gara selimut”.

Kata orang tua jaman dulu jangan suka moyok  nanti mondok. Dalam bahasa Indonesia artinya jangan mengejek nanti  malah jadi ikutan sendiri. Tapi dasar masih anak kecil, aku tidak menggubris perkataan itu. Dulu kalau lihat wanita pakai kain kebaya, sebelum aku menyenangi pakaian itu, aku sering mengejek dengan kata-kata seperti ini  ”ndeso, kampungan, mlakuné kserimpet-srimpet”. Kami adalah 3 bersaudara. Aku dan salah satu kakakku paling sering mengejek dengan kata-kata itu. Tapi ternyata setelah dewasa, aku dan kakakku itu yang suka pakaian kain kebaya.

Almarhum ibu waktu itu juga tahu soal aku dan terutama kakakku kalau kami  suka mengejek pakaian kain kebaya, hingga menyindir dan mengancam begini. Kalau kakakku tidak menurut perintah ibu, ibu sendiri akan memakai kain sama kebaya waktu pergi dengan kakakku. Untuk diketahui, ibu tidak pernah memakai kain dan kebaya. Kalau sudah seperti itu, maka kakakku akan meminta-minta supaya ibu jangan pakai kain kebaya. Kadang-kadang ibu juga suka mengejek kakakku dengan mengatakan kakakku akan diberi  pakaian tradisional Jawa kalau ada acara di sekolah.

Tapi entah siapa yang memulainya dahulu, aku atau kakakku. Siapa yang lebih dulu menyenangi pakaian kain kebaya, aku tidak tahu. Aku juga tidak tahu bagaimana alur pikiranku sehingga akhirnya aku jadi malah fanatik sama kain kebaya. Cerita awalnya mengenai aku mulai menyenangi pakaian kain kebaya bisa dibaca di posting “gara-gara selimut“.

Aku masih ingat waktu itu kakakku yang lain yang tidak suka ikut mengejek pakaian kain kebaya pernah berkata begini, “ojo moyok engko mondok”. ( “jangan mengejek, nanti malah jadi ikutan sendiri”). Mungkin ini betul-betul yang namanya moyok mondok.

Setelah aku dan kakakku menyenangi pakaian kain kebaya, pada awalnya kami seolah-olah menutup-nutupi kalau kami senang akan pakaian itu. Aku berusaha menyembunyikan kesenanganku akan pakaian kain kebaya di hadapan kakakku dan semua keluarga. Demikian juga dengan kakakku.

Kemudian kakakku mulai sering  menggodaku jika aku mulai memandang orang atau gambar orang pakai kain kebaya. Kebetulan waktu itu dikampung sering juga diselenggarakan pernikahan dengan adat Jawa.  Dia pernah berkata begini, “gawat, gawat”.

Tapi setelah itu, kakakku mulai memperlihatkan dengan terus terang dihadapan ibuku waktu ia memakai kain sama kebaya. Dan biasanya ibu akan berkata “njeléhi, koyo mbok-mbok” artinya menyebalkan seperti ibu-ibu. Tapi selebihnya ibu akan diam saja.

Sedang aku sampai sekarang masih berusaha menutupi dan menyangkal di hadapan keluargaku kalau aku suka pakaian kain kebaya. Tentu saja alasan utamanya kalau kupikir adalah malu dan takut.

Tapi sampai sekarang aku sebenarnya ragu apakah keluargaku sudah mengetahui hobbyku ini atau tidak. Dalam hati kecilku aku berkata mereka mungkin sudah mengetahui, tapi mereka tidak mau membicarakannya dan membiarkannya. Ada beberapa kejadian yang mengarah ke hal itu.

Waktu itu aku ke pasar tradisional bersama ibu. Dikios pakaian wanita yang menjual kain batik sama kebaya, aku pernah ditawari apakah mau pakaian itu ? Aku setengah kaget dan ( pura-pura ) berkata “untuk apa ?”. Ibu pun menjawab, “ya untuk dipakai toh”.

Selain peristiwa diatas, masih ditambah  lagi dengan kain batik dan kebaya yang setelah kupakai secara sembunyi-sembunyi langsung ku kembalikan ketempatnya tanpa dicuci. Terutama kain batik yang ku wiru dan setelah selesai kupakai wirunya kubuka lagi, tapi masih terlihat bekas lipatannya.

Dari kejadian diatas aku jadi  bertanya-tanya pada diriku sendiri bagaimana  jika waktu itu aku mengiyakan tawaran ibu dan ia betul-betul membelikan aku kain batik sama kebaya ? Baru saja ketika menulis artikel ini, aku punya pikiran jangan-jangan ibu akan mengerjai aku atau akan menghukum aku dengan menyuruh atau memaksa aku memakai kain kebaya dihadapan orang banyak. Atau lebih ekstrimnya ia akan mengikat tangan dan kakiku setelah aku memakai kain dan kebaya, hingga aku tidak bisa melepaskan  pakaian kain kebaya itu. Supaya aku malu dan kapok. Atau ibu betul-betul seorang yang lugu dalam hal psikologi dan sexual serta membiarkan anaknya memiliki kelakuan menyimpang. Ibuku memang pendidikannya rendah seperti umumnya ibu-ibu jaman dahulu yang tidak kaya.


sepatu lah

$
0
0

Waktu kecil dulu saya sering mendengar omongan seperti ini tentang proses pembuatan getuk lindri. Gethuk kuwi nggawéné enggo katok. Bahasa Indonesianya, getuk itu  membuatnya pakai celana. Ternyata itu hanya lelucon saja. Tentu saja yang membuat pakai celana. Masa tidak pakai celana, itu kan namanya porno ! Getuk adalah suatu makanan tradisional dari Jawa yang terbuat dari singkong. Lalu masih ditambah lagi begini. Nggawéné enggo keringet. Membuatnya juga  pakai keringat. Ya iya lah masak tidak keringatan. Asal keringatnya tidak ikut masuk ke dalam adonan ( paling tidak menetesnya jangan sampai berlebihan ).

Terus ada cerita lain tentang proses pembuatan tempe dimana dibuat dengan  di injak-injak dengan kaki. Kalau yang ini kelihatannya memang betul-betul begitu prosesnya. Tapi itu kan masih mentah. Sebelum kita makan, biasanya kita masak dulu sampai matang. Proses ini jadi mengingatkan kita akan  proses pembuatan anggur dimana buah anggur juga diinjak-injak dengan kaki untuk mengeluarkan airnya.

Tapi tahukah anda ada beberapa proses didalam memasak yang menggunakan dan memerlukan alas kaki  untuk alatnya ? Sepatu lah nama  dari alat yang dimaksud. Ejaan yang benarnya spatula.

Spatula juga dikenal dengan nama sodet atau sodetan. Fungsi alat ini bermacam-macam diantaranya adalah untuk mengangkat atau membalik makanan pada penggorengan, mengaduk adonan atau untuk meletakkan dan meratakan topping pada cake. Bentuknya seperti sendok besar dengan permukaan mendatar.  Jadi bukan sepatu yang kita pakai di kaki.


Kecil-kecil sudah pingin jadi ibu

$
0
0

Dulu waktu kecil aku pernah punya angan-angan bagaimana jika aku mengandung,  melahirkan dan menyusui. Padahal waktu itu aku belum suka akan pakaian kain kebaya.

Waktu kecil aku sering main-main dengan kakak perempuanku. Kami seolah-olah sepasang suami isteri. Kadang-kadang kami bermain seolah-olah jadi pengantin. Pada awalnya memang ia yang jadi isteri dan pura-pura menyusui boneka yang diumpamakan sebagai anak kami. Tapi suatu ketika, ia yang meminta aku jadi si isteri dan menyusui anak kami. Pada waktu itu ada suatu perasaan yang aneh. Waktu itu aku tidak tahu perasaan apa yang kurasakan, mungkin saja perasaan feminim dan lembut. Mungkin dari keadaan inilah aku kemudian mulai membayangkan bagaimana bila aku hami, melahirkan dan menyusui.

Sejak itu jika aku melihat di tv ada satu pemandangan di rumah sakit bersalin dengan seorang ibu yang sedang berbaring di ranjang untuk melahirkan atau sesudah persalinan, aku jadi membayangkan bagaimana jika aku menjadi ibu itu.  Kadang-kadang aku suka berbaring sambil membayangkan kalau aku seorang ibu yang sedang melahirkan di rumah sakit. Tidak itu saja, kadang-kadang aku pernah omong pada kakakku kalau aku sedang berpura-pura jadi ibu yang melahirkan di rumah sakit. Tapi kakakku menjawab begini, “apa dikira enak jadi ibu melahirkan, sakit tau”.

Tapi angan-angan ini tidak bertahan lama, kemudian menghilang dan berganti dengan hobbyku yan lain yaitu kain kebaya.


DYSLEXIA

$
0
0

I think that quote applies to some authors whose the quotation cited by WordPress. Like these quotes :

  1. “I have made this letter longer, because I have not had the time to make it shorter” Blaise Pascal. Basic trouble, time management.
  2. “I do not like to write -I like to have written” Gloria Steinem. How can it be done ? How an article can be finished if we don’t write it first.
  3. “Easy reading is damn hard writing” Nathaniel Hawthorne. Obviously, writing is not an easy job.
  4. “There are three rules for writing a novel. Unfortunately, no one knows what they are” W. Sommerset Maugham. Then what can we do ? Keep guessing ? Trial and error ? I am afraid that what’s happened is only error and not any trials. Any other suggestions ?
  5. “I am a drinker with a writing problems” Brendan Behan. Difficult to find an idea ? Except drinking first ?


Bunga taman lawang

$
0
0

Bagi pembaca yang berdomisili di Jakarta mungkin sudah akrab dengan suatu daerah yang bernama Taman Lawang. Itu adalah suatu daerah prostitusi waria.

Walaupun secara umum dapat dikatakan kalau waria Indonesia kalah kelas dibandingkan dengan ladyboy Thailand, tapi mestinya ada juga waria-waria kita yang beroperasi di Taman Lawang yang juga tak kalah cantiknya dengan para ladyboy dari Thailand.

Apalagi kalau yang namanya bunganya. Bunga Taman Lawang. Mestinya bisa dikatakan sebagai yang paling cantik diantara yang cantik. Menikmati pelayanan dari sang primadona ini bisa membuat badan kita jadi panas dingin dan angan-angan bisa melambung ke surga ke 7.

Setali tiga uang dengan yang diatas dalam memasak pun kita juga mengenal bunga lawang, tapi tidak pakai “taman”.   Itu  adalah rempah yang memiliki rasa yang mirip dengan adas manis. Rempah ini banyak digunakan di dalam masakan negara-negara Asia. Bunga lawang adalah salah satu bumbu tradisional masakan Cina yaitu ngo hiong yang terdiri dari lima jenis rempah. Nama Bunga Lawang dalam Bahasa Tionghoa adalah ba jiao atau bat gok yang memiliki arti “delapan tanduk”,  sesuai dengan bentuknya yang memiliki delapan kelopak. Bunga Lawang mempunyai bau khas yang kuat. Dari asalnya di Cina, rempah ini mulai diperkenalkan di Eropa pada awal abad ke-17 dan sejak saat itu mulai meraih popularitas. Minyak yang dihasilkan dijadikan bahan perisa dalam minuman. Bunga Lawang sebenarnya bukannya bunga, ia adalah buah yang dihasilkan oleh sejenis pohon kecil.  Buahnya dipetik sebelum ranum dan dikeringkan dengan bantuan cahaya matahari.

Bunga lawang dijadikan rempah untuk menjadi penyedap rasa untuk makanan, sama seperti kulit kayu manis dan bunga cengkeh. Bunga lawang juga banyak dipakai dalam masakan India yang kaya rempah misalnya untuk kari. Bangsa Thailand, Vietnam, dan Indonesia juga banyak memakai bunga lawang untuk penyedap masakan. Di Indonesia, bumbu ini digunakan di beberapa daerah yang memiliki ciri khas masakan berbumbu tajam. Misalnya saja gulai Aceh, Rendang Padang, masakan Jawa, dan Bali.

Selain menyedapkan masakan, bunga lawang juga memiliki khasiat kesehatan. Bumbu ini baik untuk mengatasi gangguan pencernaan dan memiliki fungsi diuretik atau melancarkan saluran kencing. Selain itu digunakan juga untuk pengobatan tradisional di Asia, contohnya untuk sakit sendi. Bunga lawang juga sering dimanfaatkan untuk minuman tradisional seperti jamu dan campuran minum teh. Salah satunya adalah minuman teh khas Thailand yang merupakan campuran teh hitam dan bubuk bunga lawang. Teh dari bunga lawang juga bisa dijadikan obat batuk. Minyaknya juga bisa mengurangi gejala mual-mual bagi ibu yang sedang mengandung. Kandungan asam shikimat (shikimic acid) dalam bunga lawang membuat rempah ini dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuat obat antiflu burung, tamiflu. Hal ini menyebabkan stoknya sempat menghilang dari pasaran dan harganya melambung.

Uraian diatas yang dikutip dari Wikipedia menunjukkan betapa pentingnya bunga lawang bagi dunia kuliner dan juga bagi kesehatan kita. Lalu bagaimana dengan bunga Taman Lawang ? Apakah betul mereka hanya dapat memberi kenikmatan yang relatif sesaat dan relatif semu ? Dan status mereka banyak dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Tidak itu saja, tapi malah banyak dicibir oleh masyarakat dan dianggap sebagai sampah masyarakat.

Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini ?  Mari silahkan tinggalkan komentar anda di kotak komentar dibawah ini.


Molecular gastronomy

$
0
0

Adalah merupakan suatu aliran dalam memasak yang memanfaatkan aspek-aspek fisika dan kimia. Wikipedia mendefinisikannya sebagai  suatu studi ilmiah mengenai gastronomi atau lebih lengkapnya adalah cabang ilmu yang mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena sensori saat mereka dikonsumsi.

Kemarin di acara Hitam Putih Trans7 ditampilkan seorang chef dari aliran ini. Dia adalah chef Andrian Ishak dan sempat mendemonstrasikan sebuah hidangan dengan menggunakan nitrogen sebagai media pengganti  minyak. Waktu itu ia membuat jamu, menurut istilah dia. Hasilnya adalah sebuah bulatan kecil mirip telur puyuh yang berwarna putih dan bersuhu dingin. Prosesnya adalah cairan yang dibekukan. Ada juga kreasi lainnya yang ditampilkan di acara itu yang bentuknya persis pot tanaman lengkap dengan tanaman yang berdaun dengan tanahnya. Ternyata itu adalah asinan oncom. Kemudian ada lagi es teh panas yang pada prinsipnya adalah 2 jelly cair yang berbeda suhu. 1  panas dan 1 dingin yang diletakkan bersebelahan di dalam cangkir. Ternyata tidak bisa menyatu dan bila diminum masih terasa panas dan dingin. Apa enak minum teh seperti itu ? Jadi kayak orang meriang panas dingin.

Sepintas aliran molecular gastronomy ini seperti eksperimen dalam laboratorium. Dan orang mungkin akan ragu untuk memakan dan meminum hidangan seperti ini. Karena mungkin akan timbul keraguan, amankah memasak dengan nitrogen cair ? Bagaimana efeknya jika masuk ke tubuh ? Tapi issue seperti itu sempat dibantah oleh chef Andrian dengan mengatakan aman. Karena nitrogen cair tidak ikut kita makan, melainkan hanya sebatas sebagai media untuk memasak. Walaupun hidangan dalam keadaan matangnya tidak panas, tapi dingin membeku. Cuma dibutuhkan perangkat dapur yang khusus, supaya meja yang dipakai tidak rusak seperti yang ditampilkan di acara tersebut.

Bukan itu saja, ternyata tidak tanggung-tanggung chef Andrian juga punya restoran sendiri yang tentu saja bergaya molecular gastronomy. Dan hanya melayani lewat pemesanan on line di internet. Nama restorannya adalah “Namaaz dining”.



No kitchen required

$
0
0

Ini adalah tayangan baru tentang kuliner di Kompastv. Ditayangkan tiap hari Jumat pukul 19.30 mulai tanggal 16 November 2012. Walaupun di BBC America tayangan ini kelihatannya sudah ditayangkan sejak awal tahun 2012. Dengan host Shini Somara, tayangan ini bercerita tentang kompetisi yang diikuti oleh 3 chef :

  • Kayne Raymond : private chef
  • Michael Psilakis : Michelin Star chef
  • Madison Cowan : competition chef

Tiap episode selalu berganti lokasi dan cenderung berada di wilayah pedalaman yang masih liar. Sesuai dengan namanya, maka peralatan memasak yang digunakan juga masih primitif dan tradisional. Tidak ada kompor listrik, tidak ada oven, tidak ada blender, mixer dan yang sejenisnya. Memasaknya pun di episode pertama juga di udara terbuka. Kelihatannya menarik untuk ditonton dan menantang bagi kontestannya.

Tapi tayangan ini selain menarik untuk ditonton  juga ada kelemahannya.  Pertama, kontestannya yang itu-itu saja, karena sekaligus merangkap menjadi bintang utamanya. Kemudian di Kompastv, acara ini hanya ditayangkan selama 60 menit. Belum masih disisipi iklan, sehingga kelihatan terlalu cepat dan banyak pemotongan. Terutama di proses mengolah makanannya.

Episode pertama  lokasinya adalah di Dominica. Kepulauan yang terletak di Amerika Tengah. Tantangan pertama adalah adu cepat mencabut sejenis umbi di bukit dan membawanya turun kebawah.

Setelah itu para kontestan dijamu oleh penduduk setempat. Kemudian para kontestan harus membuat hidangan yang menyerupai hidangan lokal setempat. Sesudah jamuan, para kontestan pun menentukan pilihan masing-masing untuk sumber protein yang akan mereka masak. Chef Kayne memilih udang kerang, chef Michael memilih sejenis ikan dan chef Madison memilih oposum, sejenis tikus. Mereka pun harus memburu dan menangkap hewan yang mereka pilih untuk dimasak. Yang paling kesulitan adalah chef Madison yang harus menangkap oposum.

Kemudian mereka mulai memasak, pada sesi inilah tayangan terasa begitu singkat dan terpotong-potong. Sehingga tau-tau sudah jadi dan tinggal di cicipi oleh para juri yang merupakan penduduk  setempat serta ditentukan siapa pemenangnya. Sehingga akhirnya kesan yang didapat  kurang  gregetnya.


GANGNAM STYLE

Gorengan

$
0
0

Golongan makanan ini kandungan kalorinya tinggi, demikian juga dengan kandungan lemak/minyak dan oksidanya. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan, mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung koroner. Selain itu di dalam proses menggoreng sering terbentuk banyak zat karsinogenik, hal ini telah terbukti dengan  kecenderungan kanker bagi mereka yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih banyak dari yang tidak / sedikit mengkonsumsi makanan gorengan.

Itulah sebabnya banyak orang yang peduli kesehatan menghindari makanan gorengan dan sebagai gantinya lebih memlilih makanan yang direbus. Tapi pada kenyataannya masyarakat di Indonesia, khususnya orang-orang awam dan rakyat kelas bawah masih menyukai gorengan  sebagai cemilan sehari-hari. Makanan seperti tempe mendoan, martabak, bakwan, sate jagung yang semuanya adalah gorengan banyak dijumpai di pinggir-pinggir jalan dan warung-warung.

Memang makanan gorengan itu enak dan nikmat jika disantap, karena rasanya yang gurih dan renyah. Tapi kenikmatan itu pada kenyataannya hanya bersifat sejenak pada waktu disantap. Sesudah itu jangka panjangnya adalah seperti yang diuraikan di alinea pertama diatas. Atau tidak usah berbicara soal jangka panjang, makan gorengan kebanyakan mungkin juga bisa langsung menyebabkan kita menjadi batuk. Tapi mungkin juga bagi orang-orang tertentu makanan gorengan itu seperti tidak berpengaruh bagi kesehatan mereka, karena mereka mungkin sudah kebal atau mereka mengimbanginya dengan makanan yang bersifat detoksifikasi  dan olahraga.

Demikian pula dengan istilah gorengan di dunia investasi yang akhir-akhir ini sedang marak-maraknya di Indonesia. Apalagi kalau bukan saham. Kita sering membaca atau mendengar orang yang mengatakan bahwa salah satu cara investasi dengan  profit yang tinggi adalah dengan saham. Bagi orang-orang yang awam, setelah membaca kalimat itu dan kemudian ditambah dengan penjelasan-penjelasan yang formal dan secara garis besar serta sedikit muluk atau idealis dari orang yang kompeten di bidang itu, bukan tidak mungkin jika kemudian langsung tertarik dan kemudian akhirnya coba-coba ikut bermain saham.

Saham sendiri sebenarnya bisa  dibagi menjadi 2 jenis yaitu saham gorengan dan bukan gorengan. Dari  sifatnya saham gorengan juga sedikit banyak mirip dengan makanan gorengan. Bisa membahayakan bagi kesehatan keuangan kita bila kita salah langkah.

Salah satu contohnya adalah seperti yang sudah menjadi rahasia umum yaitu saham BUMI yang adalah termasuk salah satu primadona Bakrie group dan mungkin juga primadona di lantai bursa adalah juga saham gorengan. Jadi walaupun kapitalisasi pasarnya  besar, tapi menurut sebagian besar orang adalah termasuk saham gorengan. Karena harganya yang cenderung turun naik secara cepat dan signifikan seperti roller coaster tanpa sebab yang jelas. Menurut orang yang ahli, hal ini diakibatkan karena harganya yang dimainkan oleh para bandar.

Teknik yang paling dasar untuk bermain saham khususnya saham gorengan adalah kita membeli saham pada waktu harga saham tersebut berada di titik terendahnya dan kemudian kita menjualnya pada waktu harga saham mencapai titik yang paling tinggi. Waktu saham berada pada titik paling tinggi inilah yang diistilahkan dengan di goreng. Jadi kita menjual saham pada waktu saham itu digoreng, persis seperti menjual makanan gorengan. Karena membiarkannya untuk waktu yang lama dapat menyebabkan gorengan menjadi basi dan tidak laku,  maka demikian juga dengan saham gorengan. Dan sebaliknya waktu saham turun terus sampai ke posisi yang terendah diistilahkan sebagai diguyur.

Seperti juga halnya dengan makanan gorengan jika kita makan kebanyakan bisa menyebabkan kita batuk, maka saham gorengan juga bisa menyebabkan kita batuk baik dalam arti positif maupun dalam arti negatif. Maksudnya  batuk dalam arti positif adalah kita bisa jadi kaya mendadak jika kita tahu kapan waktu persisnya kita harus menjual saham dan kapan persisnya kita harus membeli saham.  Sedang batuk dalam arti negatif adalah kita bisa jadi jatuh miskin mendadak jika kita salah timing waktu membeli saham ternyata adalah waktu saham di puncak penggorengan atau di harga tertingginya  dan terpaksa harus menjualnya dengan merugi.

Sedang untuk jangka panjangnya seperti halnya makanan gorengan bisa menyebabkan kanker, maka saham gorengan juga bisa menyebabkan kita kanker atau kantong kering. Maksudnya jika saham yang kita beli ternyata semakin lama semakin turun harganya dan kita masih  merasa sayang untuk melepasnya, sehingga kita membelinya lagi dengan harga yang lebih rendah dari yang terdahulu dengan maksud merata-rata harga saham. Tapi waktu yang kita tunggu-tunggu yaitu waktu saham digoreng dengan harga yang tinggi tidak kunjung datang-datang juga.

Begitulah sedikit informasi mengenai gorengan, baik gorengan dalam bentuk makanan maupun dalam bentuk saham. Akhir kata saya ucapkan selamat makan atau selamat menggoreng atau selamat berinvestasi atau selamat bermain saham ? Atau anda punya ucapan yang lebih sesuai, lebih tepat dan lebih menarik untuk akhir artikel ini ? Silahkan tinggalkan di kotak komentar di bawah ini.


Posisi-posisi basah

$
0
0

Dalam bidang karir, pekerjaan atau jabatan dikenal istilah tersebut. Itu adalah posisi-posisi yang menguntungkan dari segi financial. Tak heran bila poisisi inilah yang paling diidam-idamkan oleh semua orang yang normal dan bahkan banyak orang yang rela mengorbankan sesuatu demi mendapatkan posisi tersebut. Tidak itu saja, beberapa orang malah tega menghalalkan segala cara demi mendapatkan posisi tersbut.

Ketika sedang ngadi salira ngadi busono  dengan pakaian kain kebaya pun aku juga mempunyai posisi-posisi basah yang betul-betul bisa membuat si adik basah. Walaupun sesudah ku lakukan berulang kali sampai tak terhitung, akhirnya bisa juga bosan. Dan setelah tercapai keadaan bosan itu biasanya aku mencari variasi posisi yang lain yang baru dan belum pernah kulakukan.

Posisi-posisi basah itu adalah :

  1. Posisi duduk di kursi dengan kaki yang rapat. Ini adalah salah satu posisi yang paling basic dan sudah lama kutemukan. Kaki kursi harus cukup tingginya hingga membuat kaki kita tidak harus menekuk miring. Tapi jika tinggi kursi agak rendah dapat diakali dengan cara menyelonjorkan kaki kita. Dengan posisi ini, maka si adik akan terjepit diantara 2 paha kita. Akan lebih baik lagi jika si adik bisa terbaring diatas  2 paha kita dan tertekan oleh kain wiron yang kita pakai dengan ketat. Variasi lain dari posisi ini adalah duduk di sadel sepeda motor dengan posisi kaki menggantung atau diletakkan di footstep. Kedua tangan kita bisa memegang dan menekan-nekan kain wiron kita seperti layaknya wanita yang memakai kain kebaya jika duduk dengan santun. Tapi sebetulnya dengan keadaan ini kedua tangan kita memberi stimulus rangsangan kepada adik kita.
  2. Posisi duduk bersimpuh seperti sinden. Posisi ini relatif sama dengan posisi duduk di kursi. Kedua tangan kita juga memegang tengah kain wiron kita. Apabila keadaan ini masih kurang optimal, maka bisa diganjal dengan bantal atau guling persis seperti layaknya seorang sinden. Tapi ada kelebihannya yaitu bila si adik meronta-ronta, maka kita bisa mengangkat tubuh kita naik ke atas sebatas lutut. Sementara lutut kebawah masih tetap dalam keadaan bersimpuh. Dalam keadaan ini dengan kedua tangan ngapurancang atau memegang pantat kita akan menambah rangsangan untuk si adik hingga bisa semakin meronta-ronta. Keadaan ini bisa jadi akan semakin ekstrim bila badan kita gerakkan maju ke depan dan turun menyentuh dasar lantai tempat kita bersimpuh seperti gerakan  menyembah.
  3. Berjalan pelan-pelan ketika si adik meronta-ronta sambil ngapurancang dan sesekali membungkuk ke depan seperti memberi hormat.
  4. Tidur tengkurap dan kemudian badan kita angkat seperti gerakan push up. Karena pada keadaan tengkurap si adik terjepit di antara lantai atau ranjang dan paha kita. Atau sebaliknya  tidur tengkurap dan kemudian kaki mulai lutut ke bawah kita gerakkan keatas.
  5. Selonjor dengan kedua kaki yang merapat. Jika masih kurang optimal, paha bisa diganjal dengan bantal atau guling. Posisi ini hampir sama dengan bersimpuh. Kedua tangan kita juga bisa ditaruh diatas paha kita untuk menstimulus si adik. Tapi kita tidak bisa bangkit jika si adik meronta-ronta, paling hanya bisa beranjak sedikit untuk memberi tambahan rangsangan.
  6. Mandi dengan kain dan kebaya yang masih melekat di tubuh. Posisi waktu mandi adalah duduk di closet dan tubuh diguyur dengan air dari gayung. Begitu basah kuyup cobalah berjalan.

Demikianlah beberapa posisi basah yang sudah pernah ku coba berulang-ulang hingga bosan. Sedangkan yang belum ku coba adalah naik tangga dengan catatan kain wiron yang kita pakai harus betul-betul masih rapi, singset dan menyempit ke bawah. Dulu pernah satu kali ku coba, tapi sudah lama sekali dan waktu itu kainnya juga belum bisa serapi dan sesingset sekarang serta masih belum pakai stagen dan sandal jinjit. Hasilnya begitu sampai diatas kainnya kedodoran dan hampir lepas.

Mungkin anda mempunyai posisi-posisi basah versi anda sendiri yang berbeda dengan versi yang saya punya. Bahkan mungkin lebih dahsyat dan cetar membahana daripada versi saya. Dan anda ingin berbagi dengan saya atau pembaca-pembaca yang lain. Silahkan tinggalkan di kotak komentar di bawah ini. Terima kasih.


Kapok lombok

$
0
0

Itu adalah sebuah istilah dalam bahasa Jawa. Artinya kurang lebih begini, jera tapi kemudian mengulang lagi perbuatan yang sebelumnya sudah tidak mau dilakukan lagi. Mungkin bahkan dilakukan lebih ekstrim dari perbuatan yang pertama kali membuat jera.

Lombok adalah tumbuhan yang pedas. Bisa dimakan mentah atau dimasak terlebih dahulu. Orang Indonesia atau orang Asia pada umumnya lebih suka dengan makanan-makanan yang lebih pedas bila dibandingkan dengan orang-orang Eropa misalnya. Sehingga kita  mengenal yang namanya sambal. Sambal terasi,  sambal bawang, sambal matah dan sambal dabu-dabu adalah beberapa diantara macam sambal yang kita kenal berasal dari negara kita Indonesia.

Sedemikian popularnya lombok sehingga makan cemilan gorengan pun juga dilengkapi dengan lombok ataupun sambal. Belum lagi makanan utamanya yaitu nasi. Bahkan malah ada yang suka makan nasi hanya dengan lauk sambal terasi. Sebagai penutupnya ada pula yang namanya rujak buah yang juga ditemani dengan sambal. Ini menunjukkan sedemikian merakyatnya sambal dan lombok.

Bila kita sudah sedemikian fanatiknya dengan lombok atau sampai kecanduan, maka terjadilah apa yang disebut dengan kapok lombok. Makan dengan lombok pada pertama kalinya mungkin masih kurang terasa pedas. Kemudian ditambah dengan lombok, baru kemudian agak  terasa pedas. Tapi mungkin masih kurang puas, sehingga lombok pun ditambah lagi hingga kepedasan. Lain kali ketika waktu makan kemudian porsi lomboknya makin ditambah  karena sudah terbiasa dengan rasa pedas yang ada. Sehingga akhirnya terasa kebal.

Hal ini rupanya terjadi juga pada diriku dalam  kegiatanku ngadi salira ngadi busono dengan busana kain kebaya yang sudah mulai kulakukan sejak aku duduk di sekolah dasar. Waktu pertama kali aku bisa pakai kain kebaya rasamya senangnya  bukan main. Karena waktu itu aku harus curi-curi kesempatan dan aku juga harus mengambil kain batik sama kebaya punya mama atau kakak tanpa sepengetahuan mereka. Jadi ada unsur resiko yang harus ku tanggung.

Setiap kegiatan ngadi saliro ngadi busono selalu ku akhiri dengan masturbasi. Dan sesudah masturbasi itulah biasanya timbul semacam penyesalan, rasa bersalah, malu pada diri sendiri karena berpakaian wanita dan jijik atau entah apa kata yang tepat untuk itu. Serta biasanya aku berjanji dalam hati untuk tidak mengulangi hal itu. Tapi apa yang terjadi berikutnya adalah seperti kapok lombok atau mungkin tua-tua keladi makin tua makin menjadi.

Perlengkapan ngadi salira ngadi busono ku pun semakin lama semakin lengkap. Adapun cerita selengkapnya dapat dibaca di sini yaitu di “gara-gara selimut“, “dari selimut menjadi kain kebaya” dan “metamorfosa yang sempurna“. Dimulai dari selembar selimut kemudian menjadi selembar kain batik hingga akhirnya lengkap seperti foto-fotoku yang terakhir. Tidak itu saja, aku bahkan kadang-kadang sengaja menampakkan diri waktu ngadi salira ngadi busono di depan rumah dengan harapan ada orang lain yang tidak aku kenal yang lewat di depan rumah dan menengok ke arahku. Mengenai kegilaanku dapat dibaca di “the show must go on“. Mungkin inilah yang namanya fase kecanduan seperti halnya kecanduan makan lombok.

Anehnya lagi setelah aku bisa mengakses internet dan mulai mengetahui kalau ternyata tidak aku saja yang punya hobby ngadi salira ngadi busono dengan pakaian kain kebaya, maka perasaan-perasaan penyesalan, rasa bersalah, malu pada diri sendiri karena berpakaian wanita dan jijik setelah aku masturbasi lambat laun hilang. Mengenai perasaanku setelah ngadi saliro ngadi busono dan diakhiri dengan masturbasi dapat dibaca selengkapnya di “Afterglow“. Mungkin inilah yang namanya fase sudah kebal.

Sekarang kadang-kadang aku berpikir kalau aku sudah bosan akan kegiatanku ngadi salira ngabi busono dan bermaksud untuk menghentikannya. Tapi pada kenyataanya aku tidak mampu untuk menghentikannya. Terkadang juga timbul rasa malas dan tidak bernafsu lagi untuk melakukannya. Tapi pada kenyataanya aku tetap melakukan itu.

Hal aneh lainnya adalah kemudian timbul perasaan kalau aku lebih senang dan gairah waktu melihat orang lain yang parasnya cantik dan bodynya sexy  memakai kain kebaya atau membaca artikel-artikel seputar itu daripada waktu diriku sendiri ngadi saliro ngadi busono. Keadaan ini jadi seperti keadaan pada awalnya ketika aku masih kecil dan belum bisa memakai kain kebaya seperti sekarang ini. Memang pada waktu aku ngadi saliro ngadi busono, aku pun juga masih merasa senang dan bahagia serta bergairah. Mungkin inilah yang namanya fase bosan dan jenuh, tapi seperti sudah mencapai point of no return.

Mungkin memang susah untuk menyembuhkan kecanduanku ini seperti halnya dengan sulit menghentikan orang yang gemar pedas untuk makan cabai. Meskipun ia terkena diare akibat kebanyakan makan cabai, tapi begitu sembuh mungkin ia akan kembali lagi makan cabai.

Terus bagaimana dengan nasibku selanjutnya ? Sekali lagi jika ada pembaca yang berbaik hati dan ingin berbagi pendapatnya atau punya ide dan usul terhadap pemecahan masalah ini silahkan tinggalkan di kotak komentar dibawah ini .  Terimakasih


KDRT

$
0
0

KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga  akhir-akhir ini semakin banyak disorot. Terutama kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Memang kalau dilihat, kekerasan dalam bentuk apapun selalu berkonotasi negatif.

Tapi ada juga KDRT dalam bentuk lain yaitu BDSM. Kepanjangannya adalah Bondage Domination Sadism Masochism. Kalau yang satu ini dilakukan oleh sepasang kekasih atas dasar suka sama suka.

Aku sendiri waktu sedang ngadi salira ngadi busono dengan kain kebaya kadang-kadang juga menerapkan prinsip-prinsip BDSM atau KDRT terhadap adikku sendiri. Terutama kalau adikku loyo dan sangat sukar untuk diajak semangat. Maksudku adalah supaya dia bergairah dan bersemangat lagi. Jadi tidak ada maksud-maksud lain terutama yang negatif.

Cara ku mengintimidasi si adik pun bermacam-macam :

  • Mulai dari memukul dengan telapak tanganku sendiri atau dengan tangan yang tergenggam dan biasanya sesudah itu adikku tegang dan bergairah.
  • Mencambuk adikku dengan gagang kemoceng. Reaksinya sama, adikku jadi tegang dan bergairah. Cuma pada waktu pertama kalinya aku selesai melakukan ini aku melihat adikku berbilur-bilur merah kehitaman. Baru  sesudah kali berikutnya aku melakukan ini si adik sudah tidak berbilur-bilur merah kehitaman lagi. Tapi adikku masih tetap bisa gairah.
  • Menyuntik adikku dengan jarum. Dan sesudah adikku bergairah dan menegang, jarum itu tetap ku tancapkan padanya. Rasanya sakit, nyeri-nyeri sengkring-sengkring tapi nikmat.

Semua cara diatas kulakukan dalam keadaan si adik terlindung oleh kain wiron yang kupakai dengan ketat. Tapi akhir-akhir ini aku sudah hampir tidak pernah melakukannya lagi, karena sepertinya aku dihinggapi  kebosanan dan kejenuhan.

Kalau dipikir-pikir  KDRT yang kulakukan bukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, tapi bisa dibilang sebagai Kekerasan Dalam Ritual Transgender. Adikku sayang adikku malang, tapi aku betul-betul sayang kepadamu lho dik.


Go public

$
0
0

Go public adalah suatu istilah ketika suatu perusahaan menjual sahamnya di pasar. Go public bisa menandakan kalau suatu perusahaan sudah maju dan berkembang. Karena sebelum suatu perusahaan go public harus diperiksa terlebih dahulu oleh akuntan public untuk dinyatakan sehat keuangannya.

Dengan go public suatu perusahaan bisa mendapat dana segar dari hasil penjualan sahamnya. Efek lainnya adalah perusahaan tersebut menjadi lebih terkenal.

Di kalangan crossdresser di kenal juga istilah go public, walaupun umumnya lebih sering disebut sebagai  outing. Outing bisa dikatakan sebagai  tindakan crossdresser untuk pergi keluar rumah dengan sengaja tanpa sembunyi-sembunyi dengan pakaian dan dandanan wanita. Ini bisa menjadi semacam proses pengakuan dan penyingkapan identitas diri.

Dibutuhkan nyali dan keberanian besar untuk melakukan hal itu. Apalagi di sebuah negara yang masih kurang permisif terhadap gender yang ketiga.

Sama halnya dengan perusahaan yang sudah go public, maka crossdresser yang sudah outing pun bisa dikatakan sebagai sudah maju dan berkembang. Karena kalau perusahaan yang go public harus diperiksa oleh akuntan public, maka crossdresser yang outing pun juga langsung diperiksa dan dinilai oleh masyarakat yang melihatnya.

Efek lainnya juga sama dengan perusahaan yang go public, crossdresser yang outing pun namanya bisa menjadi lebih terkenal. Cuma kalau perusahaan yang go public bisa mendapat dana segar, maka crossdresser yang outing bisa mendapat ide dan suasana yang segar. Tapi sebetulnya crossdresser yang outing juga bisa mendapat dana segar dari …

Bisa anda isi dan lanjutkan sendiri kalimat diatas sesuai dengan persepsi dan penafsiran anda masing-masing, karena cukup flexible dan banyak kemungkinannya.

Apalagi IPO suatu perusahaan yang go public pun bisa bermacam-macam kemungkinannya. IPO atau Inital Public Offering adalah penawaran perdana saham perusahaan kepada public. Kemungkinannya ada 2, sukses dan tidak atau kurang sukses. Demikian juga dengan crossdresser yang pertama kali outing, bisa sukses dan tidak atau kurang sukses.

Sukses dan tidak atau kurang sukses IPO itu sendiri dapat tergantung dari bermacam-macam faktor dan sulit diprediksi. Suatu perusahaan yang bonafid dan sehat keuangannya dapat kurang sukses IPOnya. Sebaliknya suatu perusahaan yang kurang sehat keuangannya dan sebelum IPO sudah diissuekan dengan hal-hal miring, dapat sukse IPOnya. Demikian juga dengan outing pertama seorang crossdresser, mungkin persiapan-persiapannya sudah matang dan rapi. Begitu juga dengan pakaian dan dandanannya sudah sempurna, tapi outing pertamanya malah tidak atau kurang sukses. Demikian juga sebaliknya.

Karena itulah bila ingin outing sebaiknya kita pikirkan secara mendalam dan matang segala sesuatunya. Sehingga sesudah outing, kita tidak menyesal dengan tindakan yang telah kita lakukan.

English

Go public is a term when a company sells its shares on the stock market. Go public could indicate that a company has developed and developing. Because before a company goes public should be examined first by the accountant to be stated  healthy in its financial.

By going public a company can get fresh funds from the sale of shares. Another effect is the company becomes more famous.

Among crossdresser community also well known  the term of go public, although generally more commonly referred to as an outing. Outing can be regarded as an act of a crossdresser to go out of the house with deliberately and without hidden  with women clothes and makeup. It could be some kind of recognition process and the disclosure of identity.

It takes guts and courage to do so. Especially in a country that is less permissive to the third gender.

Similarly, companies that have gone public, the crossdresser who is outing can be regarded as advanced and developing. Because if the company that goes public should be examined by a public accountant, a crossdresser who is outing was also directly examined and assessed by people who see it.

The other effect is also the same as companies that go public, crossdresser who is outing can become even more famous. Only if the company that goes public can get fresh funds, the  crossdresser who is outing can get fresh ideas and atmosphere. But actually crossdresser who is outing can also get fresh funds from …

You can fill yourself and continue  the above sentence in accordance with the perception and interpretation of each of you, as it is quite flexible and too much possibilities.

Moreover, the IPO of a company that goes public can manifold possibilities. IPO or Inital public offering  is the initial shares offering  to the public. The chances  are 2, successful and not or less successful. Likewise, the crossdresser who is  outing for the first time, can be successful and  not or less  successful.

Successful and not or less  successful of an IPO itself may depend on a variety of factors and difficult to be predicted. A bonafide and healthy company can be less successful when doing  its  IPO. Vice versa,  a company that is less financially healthy and before the IPO was reported with oblique stuff, can be successful doing its IPO. Likewise, the first outing of a crossdresser, maybe the preparations are  mature and neat. Likewise with clothes and makeup are perfect, but  his first outing is  even not or less successful. And vice versa.

That’s why if we want outing we should think deeply and maturely about everything. So after the outing, we did not regret the actions that we have done.



ketika aku tak lagi berkonde

$
0
0

Apakah aku akan disebut sebagai pengkhianat perjuangan RA Kartini ? Hanya karena aku tak lagi berkonde. Bukankah aku masih memakai busana kain dan kebaya ? Kain yang kupakai pun juga kain batik lembaran asli dengan wiron didepan pula. Tidak seperti kebanyakan wanita sekarang yang lebih suka praktisnya dengan menjahit kain batik menjadi rok berwiru. Kebaya yang kupakai pun masih kelihatan tradisional. Tidak terlalu jauh modifikasinya. Bahkan mungkin masih boleh disebut sebagai kebaya tradisional dengan kerah yang bergaya Sunda.

Ku hanya ingin sedikit variasi dan perubahan. Bukannya mau meninggalkan tradisi. Bagaimanapun ku akan tetap menjadi seorang wanita Indonesia yang berusaha sekuat tenaga untuk meneruskan cita-cita Kartini sambil selalu menguri-uri busana tradisional Jawa pada khususnya dan busana nasional Indonesia pada umumnya.

Karena konde adalah mahkota wanita Jawa pada khususnya dan wanita Indonesia pada umumnya. Maka adalah suatu kehormatan bagiku untuk selalu tetap memakai konde, sekalipun konde itu akan memperberat kepalaku. Tapi seperti halnya suatu tugas berat yang harus diemban oleh setiap wanita Indonesia untuk selalu memegang tinggi nilai-nilai luhur seorang wanita Indonesia, menguri-uri busana tradisional dan meneruskan cita-cita Kartini. Maka sekali lagi ku akan selalu berusaha sekuat tenaga untuk selalu memakai sanggul disetiap kesempatan.

Click to view slideshow. urai10 urai1 urai2 urai9 urai8 urai7 urai6 urai5 urai4 urai3

Konde

$
0
0

Konde atau bahasa Indonesia nya sanggul adalah merupakan mahkota khususnya bagi wanita Jawa  dan  wanita Indonesia pada umumnya.

Jadi konde adalah sama dengan sanggul. Cuma beda sebutan dalam bahasanya.  Yang satu adalah sebutan dalam bahasa Jawa dan yang lainnya adalah sebutan dalam bahasa Indonesia. Tapi salah seorang teman, seorang cewek yang kebetulan bukan orang Jawa lucunya pernah bilang begini, “Wah, enak ya wisudanya sekarang sudah pakai sanggul. Tidak seperti dulu ketika saya wisuda, masih pakai konde”. Waktu itu aku yang kebetulan mendengar perkataannya cuma mikir saja. Sebetulnya dia tau atau tidak kalau konde itu ya sanggul dan sanggul itu ya konde. Mungkin yang dimaksudkan dengan  sanggul itu adalah sanggul modern yang tidak sekuno, sebesar,  seberat dan sekaku  sanggul tradisional serta tentu saja lebih bergaya dan tidak ndesani atau kampungan dalam pandangannya. Tidak seperti ibu-ibu, tapi lebih kelihatan seperti remaja ABG.

Kembali ke jaman lampau,  konde bagi wanita Jawa adalah merupakan suatu keharusan. Karena setiap memakai busana kain dan kebaya, maka rambut mereka pun selalu di sanggul. Bukan itu saja, konde juga di hias dengan bunga,  tusuk konde  atau ronce melati. Bahkan ketika menjadi pengantin atau ratu sehari, maka sanggul dihias dengan cenduk mentul dan  rangkaian melati dengan sedemikian indah dan artistiknya.

Tidak cuma itu saja. Bagi orang Jawa, konde selain sudah menjadi suatu keharusan  juga dipercaya mempunyai kekuatan mistis. Mantan presiden RI alm Suharto ditengarai jatuh dari kekuasaannya akibat konde almarhumah ibu Tien yang menghilang. Hal ini menunjukkan sedemikian kuatnya pamor konde. Begitu pula kehebatan Soeharto sebelumnya dalam menjaga stabilitas negara juga ditengarai bersumber pada konde ibu Tien Soeharto. Hingga kekuasaannya bisa langgeng sampai beberapa dekade.

Tapi walaupun konde dianggap sesuatu yang sakral, benda itu  juga tidak luput menjadi bahan ejekan bagi para pelawak. Antara lain grup lawak  Warkop DKI pernah mengatakan kalau konde itu adalah model rambut punk rock Jawa. Atau ban sérep di belakang ( roda cadangan di belakang ).

Di kalangan para pejabat orde lama dan orde baru waktu itu ketika para isteri pejabat harus menghadiri suatu pertemuan resmi  timbul suatu istilah yang terkenal pada waktu itu yaitu “besar-besaran konde”. Semakin besar kondenya mungkin semakin mantap dan anggun. Dan hal ini berulang ketika desainer kebaya kenamaan Anne Avantie mengadakan pagelaran busana di keraton Solo. Ada seorang model yang memakai sanggul sangat besar atau malah bisa disebut extra besar. Entah ini suatu sindiran, parodi atau memang sanggul-sanggul yang extra besar itu memang sudah ada sejak  jaman dulu.

Nah kalau kata konde kita buat menjadi  kata kerja bukankah akan menjadi ngondek ? Seperti halnya kata kontrak, bila dijadikan kata kerja akan menjadi ngontrak.

Tapi tahukah anda arti kata ngondek. Berikut ini salah satu deskripsinya. Ngondek adalah sebentuk karakter, bertingkah kemayu, flamboyant, dalam perbuatan (tidak macho), tingkah yang tidak wajar dimiliki oleh pria, melambai, baik dalam bicara, berfikir, dan atau melakukan sesuatu. Deskripsinya sangat berbau  feminin banget.

Jadi kalau dipikir-pikir memang pas dengan konde itu sendiri yang juga memang untuk para wanita yang tentu saja erat berhubungan dengan yang namanya feminin.

Bagi diriku sendiri, konde adalah merupakan suatu yang wajib ku pakai ketika sedang ngadi saliro ngadi busono dengan kain kebaya. Walaupun akhir-akhir ini aku kadang juga tidak menyanggul rambutku tapi malah kubiarkan terurai seperti di postingan yang terdahulu.

Itu semata-mata hanya untuk variasi dan menghindari kejenuhan. Walaupun memang ada perasaan  yang berbeda jika berkain kebaya lengkap dengan sanggul dan tanpa sanggul.  Jika berkain kebaya lengkap dengan sanggul rasanya seperti seorang wanita yang telah tumbuh dewasa dan matang serta lebih anggun berwibawa. Sebaliknya jika berkain kebaya tanpa sanggul rasanya seperti seorang gadis remaja yang baru mekar-mekarnya dan sedang berusaha belajar mencintai busana nasionalnya.

Jadi seperti pepatah bahasa Indonesia lama yang mengatakan ketika muda rambutnya terurai dan ketika dewasa rambutnaya bersanggul. Pepatah itu sepertinya pas paling tidak untuk diri ku sendiri. Dan mudah-mudahan juga pas untuk para remaja gadis Indonesia yang memang sedang berusaha belajar mencintai busana nasionalnya. Semoga bisa lestari busana tradisional dan sekaligus busana nasional kita lengkap dengan dandanan rambutnya yang berupa sanggul.


berbeda-beda tetapi tetap satu jua

$
0
0

Semboyan itu biasa dikenal sebagai terjemahan dari Bhinneka Tunggal Ika.  Ternyata semboyan itu berlaku juga pada diriku ketika sedang berlintas busana.  Kalau dulu selama bertahun-tahun, pakaian wajibku hanya 1 macam dan tidak lain serta tidak bukan adalah kain kebaya. Tapi belakangan ini sudah berkembang. Kadang-kadang aku memakai rok mini terusan dan paling akhir aku juga punya sarimbit atau rok span sempit panjang yang kujahit sendiri. Ternyata ketiganya yaitu kain kebaya, sarimbit ( rok span sempit panjang ) dan rok mini punya sensasinya sendiri-sendiri.

Yang pertama, kain kebaya yang tentu saja akan  membuat diriku menjelma menjadi  seorang wanita Jawa yang anggun dan aristokrat. Tapi disaat yang bersamaan hasratku menjadi penuh dengan libido seksual dan hawa nafsu  yang menggebu-gebu setta biasanya mau atau tidak mau selalu tertuju kapada si adik untuk selalu berusaha memanjakan, meggoda dan membuat si adik tegang serta bergairah. Sampai kadang-kadang terpaksa ada sedikit kekerasan yang harus dilakukan. Atau kadang-kadang malah menikmati diri sendiri yang tersiksa dalam bebatan pakaian yang ekstra ketat sambil berjalan terhuyung-huyung kesrimpet-srimpet kesana kemari. Bahkan kadang-kadang sampai melakukan bondage.  Ujung-ujungnya pun sudah bisa ditebak akan  selalu berakhir dengan ritual si adik mandi basah kuyup.

Yang kedua adalah pakaian semacam rok mini terusan yang membuat diriku menjelma menjadi  seorang gadis yang masih hijau seolah-olah tidak tau apa arti libido seksual dan hawa nafsu. Tapi sebaliknya aku merasakan kelembutan dan feminin. Sekali-kali tidak ada hawa nafsu yang menggebu-gebu dalam hasratku dan boleh dikatakan hampir tidak ada sesaatpun melintas dalam pikiranku. Aku seolah-olah sudah menjadi gadis yang lugu dan suci. Fisik ku pun juga menjelma menjadi seorang gadis yang masih imut.

Yang terakhir adalah sarimbit atau rok span sempit panjang yang membuat diriku menjadi seorang wanita yang mulai sedikit tergoda untuk mencicipi libido seksual dan hawa nafsu. Mulai melirik si adik, membelai dan menggodanya hingga si adik mulai bergairah. Tapi bgitu si adik mulai bergairah dan ngiler, maka akupun seperti secara otomatis menghentikan rayuan dan godaanku kepada si adik.

Akhirnya kembali seperti iklan Indomie yang berkata, “itu ceritaku, apa ceritamu ?” Nah, para pengunjung situs ku sekalian silahkan berbagi pemgalaman dengan meninggalkan komentar di kotak komentar dibawah. Terimakasih.


Ravi Shankar

$
0
0

Ravi Shankar is a very famous sitar player. One of  his popular song is “I am missing you”.  This song is also sung by The Beatles. Beside that, George Harrison was one of his students who learnt to play sitar from him. Not only that, Ravi Shankar was also well known close to The Beatles. He also ever collaborated with a famous violinist Yehudi Menuhin.

Ravi Shankar had a big contribution in  introducing Indian traditional music to the world especially by playing sitar. His two daughters followed his step becoming musicians. Anoushka and Norah Jones. Anoushka also plays sitar. But Norah Jones is a multi instrumentalist. At least she plays guitar,  piano and keyboard.

Ravi Shankar had a long life. He died in the age of 92 on 11th December 2012 in San Diego because of breathing problem.  So I, maybe  we may say “I am missing you” to him.


Maria Selena

$
0
0

Maria Selena adalah Puteri Indonesia 2011 yang mewakili Indonesia dalam  kontes Miss Universe 2012.  Dan sudah dapat diduga seperti biasanya  penampilan wakil Indonesia dalam kostum bikini selalu menimbulkan pro dan kontra. Karena sudah sejak dari jaman dahulu kala dan seperti sudah menjadi mitos kalau bangsa Indonesia adalah bangsa yang sopan dan santun termasuk dalam berbusana.

Seperti juga halnya dengan busana nasionalnya yaitu kain kebaya yang cenderung tertutup dari atas sampai bawah. Kain wironnya  sampai menutup mata kaki, kalau menurut pakemnya. Sedangkan lengannya  juga tertutup oleh panjangnya lengan dari kebaya. Dan hal ini dapat terlihat pada pemilihan putera-puteri daerah yang selalu menampilkan busana daerahnya masing-masing terutama untuk malam grandfinal dan juga untuk publikasi.

Tapi apa kata Puteri Indonesia 2011, Maria Selena ketika diwawancara dalam bahasa Inggris tentang pengalaman kencan yang paling menarik baginya  dan kebetulan waktu itu ia memakai busana batik yang menurutnya seperti busana tradisional Indonesia ? Dari video diatas pada detik ke 33 dapat didengar ia menjawab  ”matching clothes together … batik like a traditional Indonesian clothes… it’s very annoying  actually, but it’s fun and creative  ”.

Ternyata ia cukup jengkel dengan busana itu walaupun juga menyenangkan. Ternyata ia belum bisa menerima busana seperti itu dengan sepenuh hati. Padahal kalau dilihat dari omongannya, kelihatannya busana yang dimaksud sudah dimodifikasi. Bahkan mungkin sudah berupa gaun lagi, bukan kain kebaya. Dan namanya busana nasional yang sudah dimodifikasi biasanya akan dibuat dengan tujuan semakin mempermudah dan semakin  membuat nyaman pemakainya.  Termasuk bawahannya yang dulu berupa kain jarik wiron yang sempit dibagian bawahnya sehingga membuat sulit pemakainya untuk melangkah berjalan, sekarang biasanya dibuat lebar dibagian bawah dan juga sudah berupa rok serta mungkin juga sudah tidak sepanjang kain wiron atau bahkan mungkin berupa celana panjang.

Bagaimana ini ? Puteri Indonesia kita ternyata masih setengah hati dalam mencintai kebudayaan dan busananya sendiri.


Viewing all 438 articles
Browse latest View live