Merupakan acara kuliner unggulan dari stasiun televisi Transtv. Acara kuliner ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan merupakan salah satu perintis dari acara-acara kuliner yang akhir-akhir ini marak di televisi. Dengan pembawa acara Bondan Winarno. Tema besarnya pak Bondan berwisata ke suatu daerah bisa didalam negeri maupun diluar negeri dan mencicipi masakan khas dari daerah yang ia kunjungi dengan ditemani oleh seorang bintang tamu.
Komentarnya yang khas setelah ia mencicip suatu hidangan adalah “pokoké maknyus”, “top markotop” dan “sip martusip”. Pemirsa pun kemudian menduga kalau komentar ”pokoké maknyus” tingkat kelezetannya lebih tinggi daripada tingkat kelezatan hidangan yang diberi komentar ”top markotop” atau “sip martusip”. Tapi suatu ketika waktu ia diwawancarai soal itu, ia menjawab kalau komentar “pokoké maknyus” adalah untuk hidangan yang lezat atau enak, sedangkan komentar ”top markotop” atau “sip martusip” adalah untuk hidangan yang lezat atau enak. Jadi apa bedanya ? Sepertinya ia ingin tetap membuat para pemirsa terus menebak-nebak dan tetap merahasiakan perbedaan diantara komentar-komentarnya ( kalau ada ). Cuma untuk beberapa hidangan yang disajikan oleh sebuah restoran ia beberapa kali pernah memilih salah satu diantara beberapa hidangan tersebut sebagai juaranya menurut istilah pak Bondan.
Bondan Winarno sendiri sebenarnya bukan seorang chef. Walaupun ia pintar memasak. Dan ini sempat ia demonstrasikan dalam beberapa episode. Kelihatannya ia lebih suka mengistilahkan dirinya sendiri sebagai tukang icip-icip. Latar belakang pendidikan formalnya adalah arsitek dan publisistik, tapi tidak sampai lulus. Ia lebih dikenal sebagai seorang penulis dan wartawan.
Ketika ia diwawancarai soal pekerjaannya sebagai host acara kulinernya dan dianggap sebagai suatu pekerjaan yang mudah. Karena hanya perlu mencicipi hidangan tanpa perlu membuatnya, ia menjawab kalau itu sebetulnya bukan pekerjaan yang mudah. Karena ia harus mencicipi segala macam hidangan tanpa memandang kadar kolesterol dan lemak yang dikandung hidangan itu. Jadi sekalipun kadar kolesterol atau lemaknya tinggi, ia tetap harus mencicipi. Katanya ia bisa mati kalau tidak pintar mengatur makannya. Mungkin lantaran itulah ia punya semboyan yang selalu ia katakan diakhir acara yaitu “tetap sehat, tetap semangat, supaya kita bisa jalan-jalan dan makan-makan”. Memang pak Bondan diusianya yang sudah senja masih tetap terlihar segar dan bugar serta orang tidak akan mengira kalau usianya sudah kepala enam.
Mungkin kita juga perlu mencontoh pola makan beliau, sehingga kita juga bisa tetap sehat dan tetap semangat supaya kita bisa jalan-jalan dan makan-makan. Bravo pak Bondan.
Sebagai penutup, karena sedemikian terkenalnya Bondan Winarno, ia sempat menjadi bintang tamu di acara kompetisi Master Chef Indonesia season 2 yang baru saja selesai. Di acara itu ia memberikan tantangan kepada para kontestan untuk membuat hidangan peranakan Cina. Dan tentu saja pemenang tantangan tersebut adalah kontestan yang hidangannya mendapat komentar “maknyus”.
Paling akhir sebagai informasi tambahan ternyata ia punya usaha kuliner sendiri yang dinamai “Kopitiam Oey“. Outletnya sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia.
